Industri Otomotif Sedang Lesu, Sektor Ini Jadi Andalan

Industri Otomotif Sedang Lesu, Sektor Ini Jadi Andalan

Otomotif | sindonews | Rabu, 25 September 2024 - 19:53
share

Kasus perundungan atau bullying di lingkungan sekolah tak terkecuali di lingkup Sekolah Dasar (SD) akhir-akhir sering terjadi. Dibutuhkan edukasi untuk memberi pemahaman terkait pencegahan dan dampak psikologis bagi korban bullying.

Bertolak dari kondisi itu, Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi menggandeng Yayasan Inspirasi Anak Bangsa (YIAB) menggelar program Edukasi Anti Perundungan (bullying).

Mengusung tema "STOP BULLYING”, kegiatan ini telah berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 17 hingga 19 September 2024 berlokasi di SDN 07 Kramat Pela, Kota Jakarta Selatan.

Hadir pada acara ini, Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG Purwo Nugroho, Ketua YIAB Yozar Putranto, Kepala Sekolah SDN 07 Kramat Pela Pudjiastuti Endang Setyawati, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Jakarta Selatan Sudarwati selaku pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Kebayoran Baru dan perwakilan dari Kelurahan Kramat Pela M. Sabban.

Baca juga:Polisi Tangkap 2 Pelaku Bullying dan Penganiayaan Siswi SD di Depok

Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG Purwo Nugroho menjelaskan, program Edukasi Anti Perundungan (Bullying) ini pada dasarnya merupakan bagian dari kegiatan sosial sebagai pelaksanaan salah satu pilar Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan oleh IFG beserta seluruh anggota holding di ekosistem IFG.

“Kami memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program ini. IFG menyumbangkan beberapa peralatan sekolah, serta melibatkan 30 karyawan IFG sebagai volunteers," kata Purwo Nugroho dalam keterangan resminya, Rabu (25/9/2024).

Partisipasi karyawan IFG, lanjut dia, mencerminkan terwujudnya nilai-nilai perusahaan (core value) AKHLAK yang dapat dijadikan pengalaman berharga untuk dibawa ke ranah lingkungan kerja.

Program ini dimulai dengan kegiatan Edukasi Anti Perundungan (Bullying) yang disampaikan oleh seorang psikolog.

"Edukasi ini dirancang dengan cara yang menyenangkan agar siswa dapat belajar mengenal diri sendiri, mengenal emosi, menumbuhkan rasa empati dalam dirinya, dan berani dalam mengekspresikan diri," jelasnya.

Ketua YIAB Yozar Putranto menyampaikan, kolaborasi antara YIAB dan IFG merupakan langkah nyata dari kedua belah pihak untuk menekan tingginya angka perundungan di kalangan anak-anak.

Sinergi tersebut diharapkan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut akan perundungan.

“Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen YIAB dan IFG dalam melaksanakan berbagai program edukasi dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang bahaya perundungan. Dengan upaya bersama, kami berharap dapat terbentuk komunitas yang lebih peduli terhadap isu perundungan,” bebernya.

Topik Menarik