Kisah Manny Pacquiao: Panggung WBC dan Rusaknya Pemeringkatan Kelas Welter

Kisah Manny Pacquiao: Panggung WBC dan Rusaknya Pemeringkatan Kelas Welter

Olahraga | sindonews | Minggu, 14 Juli 2024 - 11:11
share

Rencana Manny Pacquiao kembali ke atas ring menuai protes dari berbagai kalangan. Setelah Amir Khan, kali ini giliran Chris Algieri yang berbagi pandangannya terkait alasan mengapa dirinya menolak mantan juara delapan divisi itu bertarung.

Tak ada yang pernah membantah bahwa Pacquiao merupakan salah satu petinju hebat di eranya. Stempel legenda yang menempel pada diri Pacquiao seakan membangkitkan dirinya untuk tetap berada di atas ring. Namun setelah absen selama tiga tahun, apakah ia masih bisa membuktikan itu semua?

Algieri tampak geregetan saat mengetahui WBC memberikan panggung kepada Pacquiao. Mereka seolah menyambut baik rencana PacMan kembali ke atas ring tanpa mempedulikan pemeringkatan di kelas welter.

Algieri menegaskan bahwa dukungan yang diberikan WBC pada Pacquiao dianggap tidak adil bagi petinju yang kini tengah berjuang di kelas welter. Mantan pemegang sabuk juara gelar kelas welter junior WBO pada 2014 itu merasa situasi ini semakin melemahkan sistem pemeringkatan yang kerap menentukan karier petinju.

"Jika seorang petinju yang sudah pensiun dapat memasuki pertarungan perebutan gelar dunia dalam keadaan seperti itu, mengapa petarung aktif harus bekerja keras untuk naik peringkat?" tanya Algieri dikutip dari BoxingScene, Minggu (14/7/2024).

Wajar jika Algieri menolak rencana Pacquiao untuk bertarung. Sebab, pada pertarungan terakhirnya melawan Yordenis Ugas dalam perebutan sabuk juara kelas welter Super WBA pada Agustus 2021, dia kalah 113-115, 112-116, 112-116.

Lennox Lewis pernah mengatakan bahwa setelah lama tidak aktif, saat pertama kali seorang petinju terkena pukulan, mereka akan mengalami gegar otak, dan Algieri telah mendengar banyak petinju lain yang mengatakan hal serupa. Tubuh manusia menjadi terbiasa untuk tidak menerima pukulan, terutama ketika tidak terlibat dalam perkelahian tingkat rendah.

Anehnya, Mauricio Sulaiman selaku presiden WBC yang begitu menyemangati Pacquiao, membuat perbandingan dengan Vitali Klitschko yang kembali dari masa pensiun dan mengalahkan Samuel Peter pada 2008. Klitschko terpaksa pensiun karena cedera lutut.

"Pacquiao pensiun setelah penampilan buruknya, dikalahkan oleh Yordenis Ugas, dan itu terjadi tiga tahun lalu. Ia berhenti bertarung karena ia tidak lagi bertarung seperti petarung yang kita kenal sebagai petarung terhebat sepanjang masa. Apa alasan untuk mengharapkan dia menjadi lebih baik daripada saat melawan Ugas pada tahun 2021?

Topik Menarik