Akhir Cerita Toni Kroos dan Sederet Prestasinya Bersama Real Madrid

Akhir Cerita Toni Kroos dan Sederet Prestasinya Bersama Real Madrid

Olahraga | sindonews | Minggu, 2 Juni 2024 - 11:58
share

Raut wajah Toni Kroos tampak bahagia. Kedua tangannya terangkat ke atas sambil mengumbar senyuman ke arah penggemar saat menutup kariernya bersama Real Madrid.

Ini adalah akhir dari karier klubnya. Ya, Kroos telah memutuskan untuk tak membela klub mana pun seusai membantu Real Madrid juara Liga Champions 2023/2024 setelah mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-0 di Stadion Wembley, Minggu (2/6/2024).

Meskipun itu merupakan momen yang sangat menyedihkan, namun Kroos memastikan bahwa dirinya masih berada di puncak kariernya. Satu hal yang pasti adalah penggemar belum benar-benar kehilangan jenderal lapangan tengah tersebut.

Baca Juga: Real Madrid Juara Liga Champions 2023/2024

Kroos masih tetap menghibur penggemar sepak bola di seluruh dunia, khususnya tim Jerman di Piala Eropa 2024. Terlepas dari hal itu, cara pemain berusia 34 tahun itu berpamitan cukup mengesankan.

Ini adalah sebuah momen yang sulit dilupakan baik bagi penggemar Madrid maupun Kroos sendiri. Tidak ada keraguan bahwa dia pantas disebut sebagai pemain hebat.

Karier Toni Kroos

Kroos melakukan debut seniornya untuk Bayern Muenchen sekitar 17 tahun lalu, dalam kemenangan 5-0 atas FC Energie Cottbus. Saat itu dia berusia 17 tahun, 8 bulan dan 22 hari.

Menariknya, dalam debutnya itu Kroos memberikan dua assist. Itu sebagai pertanda bahwa ia bakal menjadi pesepak bola hebat yang bakal mengguncang dunia.

Baca Juga: Daftar Pelatih dengan Trofi Terbanyak di Liga Champions: Carlo Ancelotti Sulit Terkejar

Dari sinilah awal mula popularitas Kroos mulai melejit, hingga akhirnya Madrid membawanya ke Santiago Bernabeu pada musim 2014/2015. Selama 10 musim memperkuat Los Blancos, dia bermain sebanyak 465 kali dengan mencetak 28 gol dan 98 assist di semua kompetisi serta membantu klub meraih 23 gelar termasuk lima trofi Liga Champions.

Pada laga final Liga Champions melawan Dortmund, Kroos mencatatkan 108 sentuhan, lebih banyak dari pemain lain di kedua tim. Dia adalah satu-satunya pemain yang menembus angka 100.

Kroos juga membuat lebih banyak umpan dibandingkan pemain lain. Pemain Jerman itu menyelesaikan 91 dari 94 operannya dengan akurasi 96,8 persen. Hanya Ferland Mendy (45/45) yang memiliki akurasi lebih baik di antara pemain yang mencoba melakukan lebih dari satu umpan.

Di final Liga Champions, Kroos tidak bermain penuh. Dia ditarik keluar lima menit tersisa. Ancelotti menggantikannya dengan Luka Modric.

Saat meninggalkan lapangan, Kroos melambaikan tangannya ke arah tribun penonton seraya berpamitan dengan penggemar Madrid. Aksi itu dibalas dengan tepuk tangan meriah.

Namun ketika perayaan gelar Liga Champions usai, para pendukung Madrid harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak akan pernah melihat Kroos mengenakan jersey Los Blancos lagi. Ini adalah momen terakhir, akhir dari karier cemerlangnya.

"Itu seharusnya dilarang. FIFA dan UEFA punya begitu banyak peraturan, begitu banyak keputusan. Buatlah keputusan untuk menghentikan pria itu pensiun," tegas Jose Mourinho tentang keputusan Kroos pensiun untuk membela klub mana pun.

"Hari ini saya ingin mengucapkan selamat tinggal pada kemenangan di Liga Champions ini. Ini memiliki arti yang luar biasa bagi saya. Semuanya berjalan baik," tutur Kroos.

Topik Menarik