Kadin-Masjid Istiqlal Kolaborasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Umat
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkolaborasi dengan Masjid Istiqlal dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi umat. Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengharapakan kolaborasi ini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Dalam konferensi pers yang digelar di Masjid Istiqlal pada Jumat (28/3/2025), Diana menyampaikan, pertumbuhan ekonomi harus dibangun secara berjamaah. Dengan ekonomi didongkrak secara bersama-sama, Diana menilai sudah sepatutnya ekonomi Indonesia bisa menjadi lebih kuat.
"Kita harus bersama-sama membangun ekonomi umat. Insya Allah, Kadin DKI Jakarta bersama dengan pimpinan dari Bapak Menteri Agama kita bisa sama-sama membangun ekonomi umat. Mudah-mudahan ini akan menunjukkan bahwa ekonomi yang kita akan bangun adalah jamaah ekonomi untuk umat, khususnya umat Islam," kata Diana.
Tiket Pesawat Mudik Lebaran Diskon 14
"Kami ingin bahwa ekonomi umat ini yang paling benar (dilakukan) berjamaah. Mudah-mudahan dengan kita bisa berjamaah secara ekonomi, insya Allah umat akan sejahtera dan tentu masyarakat akan mendapatkan imbasnya dari hal ini. Itu harapan kami, sehingga Kadin hadir bisa juga bermanfaat untuk masyarakat," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menambahkan bahwa Kadin sendiri mempunyai amanah dari Undangan-Undang untuk menjadi wadah dunia usaha, di mana di dalamnya ada swasta, BUMN, kooperasi, dan juga UMKM.
Dalam menjalankan amanah tersebut, menurut Anindya, diperlukan masyarakat umat untuk bangkit bersama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan Istiqlal sendiri yang menjadi simbol persatuan umat islam diharapkan bisa menjadi percontohan dengan program-program ekonomi yang telah disiapkan.
"Jadi kalau kita bisa mulai dengan Istiqlal, wadah dari 800 ribu masjid di Indonesia, mengakar kemana-mana, tentu pemberdayaan umat bisa bergerak seiringan dengan pemberdayaan daerah utama di Kadin Indonesia. Jadi inilah makna daripada dunia usaha, bukan saja berusaha untuk pertumbuhan ekonomi, tapi juga bermanfaat dalam berdayakan umat manusia," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar menyebut kolaborasi dengan Kadin diperlukan mengingat adanya potensi yang luar biasa di sektor ekonomi umat. Menurutnya, dengan kolaborasi ini, pundi-pundi umat yang sebelumnya belum tersentuh kini bisa dikembangkan secara optimal.
Dengan masuknya Kadin bekerjasama dengan Istiqlal ini, Menag menyebut akan menjadikan Istiqlal itu sebagai percontohan, bukan saja di Indonesia, tapi juga di dunia internasional. Bukan tanpa alasan, karena sekarang Istiqlal sendiri sudah dijadikan model PBB sebagai masjid yang produktif.
"Nah, antara lain yang bisa kita kerjasamakan adalah menjadikan masjid ini sebagai sentral pemberdayaan ekonomi umat. Misalnya yang kita lakukan di Istiqlal ini, semua kebutuhan-kebutuhan pokok, premier, maupun sekunder, itu bisa di-order di masjid. Kan semua orang punya handphone, kan. Jadi bersama dengan Gojek dan PT POS, dalam tempo 10-15 menit, maka kebutuhan-kebutuhan itu bisa diantarkan ke rumahnya. Jadi membeli sambil beramal, pasti halal," jelasnya.