Berikut 11 Ceramah Singkat 10 Hari Terakhir Ramadhan
CERAMAH singkat 10 hari terakhir ramadhan layak disimak. I'tikaf menjadi salah satu amalan atau ibadah yang dianjurkan pada beberapa hari akhir di bulan ramadhan. Dalam tradisi Islam, i'tikaf berarti berdiam diri di masjid.
Hal tersebut dimaksudkan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW diketahui melakukan I'tikaf pada sepuluh malam terakhir ramadhan yang menunjukkan betapa pentingnya waktu ini untuk fokus dalam ibadah.
Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (24/3/2025), Okezone telah merangkum ceramah singkat 10 hari terakhir ramadhan, sebagai berikut.
Ceramah Singkat 10 Hari Terakhir Ramadhan
1. Perbanyak Ibadah Sunnah Akhir Ramadhan
Assalamualaikum Wr.Wb,
Saudara-saudara yang dirahmati Allah,
Akhir ramadhan, kita diberikan kesempatan berharga untuk memperbanyak ibadah sunnah sebagai tambahan dari ibadah wajib yang telah kita laksanakan sepanjang bulan suci ini. Salah satu ibadah sunnah yang sangat ditekankan dalam Islam adalah sholat. Sholat merupakan rukun Islam yang sangat penting, dan akhir Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak sholat sunnah sebagai bentuk penggenapan dan penyempurnaan dari ibadah wajib kita.
Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan An-Nasa'i, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya perkara pertama kali yang dihisab pada hari kiamat dari amal seorang hamba adalah sholat. Jika sholatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika sholatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada sholat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, 'Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki ibadah sunnah yang bisa menyempurnakan ibadah wajibnya yang kurang?' Lalu setiap amal akan diperlakukan sama seperti itu."
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya sholat dalam Islam, dan betapa pentingnya kita memperbanyak ibadah sunnah sholat akhir Ramadhan untuk menyempurnakan ibadah wajib kita yang mungkin masih memiliki kekurangan. Sholat sunnah seperti sholat tahajud, sholat dhuha, sholat rawatib, dan lain sebagainya, dapat kita laksanakan sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah SWT dan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.
Mari kita manfaatkan waktu yang tersisa akhir Ramadhan untuk memperbanyak ibadah sunnah, khususnya sholat sunnah. Dengan melakukan ibadah sunnah, kita dapat menyempurnakan ibadah wajib kita, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memperoleh pahala dan berkah di bulan suci ramadhan. Semoga Allah SWT menerima segala amalan kita dan memberikan keberkahan serta ampunan kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
2. Amalan Malam Kemenangan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Tidak terasa, bulan ramadhan sebentar lagi akan mencapai batasnya. Meskipun bulan mulia ini nanti berlalu, umat Islam dianjurkan untuk tetap meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.
Waktu pertama setelah berakhir bulan ramadhan adalah malam Idul Fitri. Di malam tersebut, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan dengan memperbanyak bacaan takbir sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut:
زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر
Artinya:
"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir," (HR. Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi).
Dalam sebuah riwayat lain, disebutkan bahwa memperbanyak bacaan takbir di malam Idul Fitri dapat melebur dosa-dosa yang telah lalu.
Lantas, seperti apa bacaan takbir yang bisa dibaca di malam Lebaran? Bacaan takbir yang dapat diperbanyak sebagai berikut:
كْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Arab Latinnya:
Allahu akbar (3x), laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allahu akbar wa lillahil-hamdu.
Artinya:
"Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah. Dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar. Dan segala puji bagi Allah."
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Selain memperbanyak takbir, amalan lain yang dapat dikerjakan di malam Hari Raya Idul Fitri adalah mendirikan qiyamul lail. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut:
مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه الشافعي وابن ماجه)
Artinya:
Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id [Idul Fitri dan Idul Adha] karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR As-Syafi’i dan Ibnu Majah).
Meskipun hadis di atas dari segi riwayat daif, namun para ulama berpendapat dalil masih dapat digunakan dengan menekankan fadhailul a'mal (keutamaan amal). Hal ini ditegaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi.
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Terlepas dari beberapa amalan di atas, ada satu kewajiban umat Islam yang dapat dikerjakan di malam Idul Fitri yaitu membayar zakat fitrah. Zakat ini berperan sebagai pembersih jiwa umat Islam sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:
7 Lubang yang Membatalkan Puasa
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.
Artinya:
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat [‘Id], maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat [‘Id], maka itu adalah satu shadaqah dari shadaqah-shadaqah," (HR. Abu Dawud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827, dihasankan Syekh Al-Albani).
Malam Lebaran menjadi salah satu utama dalam pembayaran zakat fitrah. Maka dari itu, umat Islam seyogianya memanfaatkan waktu untuk menunaikan kewajiban mereka. Hal ini dijelaskan dalam riwayat hadis berikut:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ
Artinya:
“Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat Fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim baik budak dan orang biasa, laki-laki dan wanita, anak-anak dan orang dewasa, beliau memberitahukan membayar zakat Fitrah sebelum berangkat [ke masjid] ‘Idul Fitri," (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Demikian kultum tentang amalan utama di malam kemenangan. Semoga segala kebaikan yang kita perbuatan diridhoi Allah SWT. Amiin amiin ya rabbal alamin.
Akhiru kalam wabillahi taufik wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Sedekah di Bulan Ramadhan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Sedekah merupakan salah satu amal kebaikan yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan ramadhan. Sepuluh hari terakhir bulan suci ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak sedekah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama umat manusia.
Rasulullah saw dikenal sebagai orang yang paling dermawan saat bulan ramadhan tiba.
Dalam hadis disebutkan bahwa sedekah di bulan Ramadhan memiliki nilai pahala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi umat Islam untuk berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan selama sepuluh hari terakhir ini. Melalui sedekah, kita tidak hanya membantu orang lain tetapi juga membersihkan hati dari sifat kikir dan egois.
Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesama serta memperkuat ikatan persaudaraan antar umat muslim.
Mari kita manfaatkan sepuluh hari terakhir ramadhan ini dengan memperbanyak sedekah agar bisa meraih keberkahan dari setiap amal kebaikan yang dilakukan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
4. Khatamkan Al-Qur’an Akhir Ramadhan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saudara-saudara sekalian,
Akhir ramadhan, kita diberikan kesempatan istimewa untuk mengkhatamkan Al-Qur'an, yaitu membaca dan menyelesaikan seluruh isi Al-Qur'an dalam satu bulan. Tidak hanya sebagai ibadah yang dianjurkan, mengkhatamkan Al-Qur'an juga memiliki banyak keutamaan yang ditegaskan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, serta dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri.
Salah satu hadis yang menunjukkan pentingnya membaca dan mempelajari Al-Qur'an adalah hadis riwayat Bukhari yang menyatakan, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang membaca dan mempelajari Al-Qur'an serta mengajarkannya pada orang lain." (HR. Bukhari). Hadis ini menggambarkan betapa mulianya amalan membaca dan mempelajari Al-Qur'an, serta mengajarkannya kepada orang lain.
Dengan mengkhatamkan Al-Qur'an, kita dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap ajaran-Nya dan mengajarkannya kepada orang lain, sehingga kita bisa menjadi sebaik-baik manusia sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Selain itu, hadis riwayat Muslim menyebutkan, "Bacalah bait Al-Qur'an karena sesungguhnya pada hari kiamat nanti akan datang memberikan syafaat yang baik kepada pembacanya." (HR. Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa mengkhatamkan Al-Qur'an akan memberikan kebaikan dan syafaat kepada kita di hari kiamat. Ini adalah salah satu anugerah Allah SWT kepada kita yang patut dikejar dan dimanfaatkan akhir Ramadhan.
Selain hadis-hadis tersebut, terdapat pula dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri, surat ar-Ra’d ayat 28: "Orang-orang yang beriman akan memiliki hati yang tenang dan tenteram jika selalu ingat dengan Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingat-Nya Allahlah, hatimu menjadi tenteram." Ayat ini menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an, yang merupakan dzikir dan mengingat Allah SWT, akan memberikan ketenangan dan ketentraman bagi hati kita.
Mengkhatamkan Al-Qur'an akhir Ramadhan adalah salah satu cara untuk memperoleh ketenangan dan ketentraman hati serta meningkatkan iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Saudara-saudara sekalian, mari kita manfaatkan kesempatan akhir Ramadhan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an. Mari membaca, mempelajari, dan mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan kita, serta mengajarkannya kepada orang lain. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan, ampunan, dan hidayah kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
5. Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Kita telah memasuki waktu istimewa di bulan yang mulia yaitu 10 hari terakhir Ramadhan. Pada waktu ini, Rasulullah SAW. mencontohkan untuk lebih giat beribadah sebagaimana diceritakan dalam riwayat hadis dari Aisyah Ra. berikut:
كَانَ رَسُوْلُ اللهً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ
Artinya:
“Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw [lebih] bersungguh-sungguh [untuk beribadah], melebihi kesungguhan pada malam yang lain,” (HR Muslim).
Tujuan meningkatkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan adalah mendekatkan diri sekaligus mencari ridha Allah Swt. Tujuan lainnya ialah menggapai malam Lailatul Qadar.
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Ada banyak amalan yang dapat dikerjakan di 10 hari terakhir Ramadhan. Amalan pertama yang dianjurkan adalah beriktikaf di masjid. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Saw. ajeg mengerjakan iktikaf sebagai berikut:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْلِطُ الْعِشْرِينَ بِصَلَاةٍ وصَوْمٍ وَنَوْمٍ، فَإِذَا كَانَ الْعَشْرُ شَمَّرَ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Artinya:
“Dari ‘Aisyah ra, dia berkata, ‘Pada 20 hari yang pertama [di bulan Ramadhan], Nabi saw biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa dan tidurnya. Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya [menjauhi istri-istrinya],” (HR Ahmad).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Tak hanya diri sendiri, umat Islam juga dianjurkan untuk mengajak keluarga hingga sesama kaum muslim untuk mengisi 10 hari terakhir Ramadhan dengan I'tikaf. Hal ini dicontohkan dalam hadis riwayat Aisyah Ra. sebagai berikut:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Artinya:
"Jika telah datang 10 hari yang terakhir [di bulan Ramadhan], Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya [dengan beribadah], dan membangunkan keluarganya [untuk beribadah]," (HR Bukhari dan Muslim).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
I'tikaf dapat diisi dengan berbagai amalan sunnah mulai shalat Tahajud, membaca Al-Qur'an, hingga mendalami ilmu agama.
Di sisi lain, sebelum melakukan I'tikaf, umat Islam seyogianya membersihkan diri. Tidak sekedar menghilangkan hadas dan najis, namun untuk memberikan rasa segar sehingga lebih nyaman saat beribadah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam riwayat hadis dari Aisyah Ra. berikut:
كَانَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ رَمَضَانُ قَامَ وَنَامَ فَإِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ الْمِئْزَرَ وَاجْتَنَبَ النِّسَاءَ وَاغْتَسَلَ بَيْنَ الْأَذَانَيْنِ وَجَعَلَ الْعِشَاءَ سَحُوْرًا
Artinya:
“Ketika memasuki bulan Ramadhan, Rasulullah bangun malam [untuk beribadah] dan juga menggunakannya untuk tidur. Begitu masuk sepuluh hari terakhir, beliau kencangkan sarung, menjauhi istri-istrinya [untuk beribadah], mandi antara dua adzan [dua waktu shalat magrib dan isya],” (HR. Ibnu Abi ‘Ashim).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Demikian kultum seputar amalan 10 hari terakhir Ramadhan. Semoga kita diberikan kekuatan dan kesabaran untuk dapat istikamah dalam kebaikan.
Akhiru kalam wabillahi taufik wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
6. Refleksi Diri Menjelang Idul Fitri
Assalamualaikum Wr.Wb.
Menjelang akhir ramadhan, penting bagi setiap Muslim untuk melakukan refleksi diri atas segala amal ibadah yang telah dilakukan selama sebulan penuh. Sepuluh hari terakhir adalah waktu yang tepat untuk memikirkan apa saja yang telah diperoleh selama bulan suci ini dan bagaimana cara meningkatkan kualitas ibadah di depannya.
Refleksi diri dapat dilakukan dengan sejauh mana kita telah menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya selama bulan ramadhan. Mengajak keluarga atau teman-teman untuk bersama-sama melakukan refleksi menjelang Idul Fitri juga merupakan langkah baik dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama serta meningkatkan kualitas ibadah.
7. Berdoa dan Berdzikir Akhir Ramadhan
Assalamualaikum Wr.Wb.
Saudara-saudara sekalian,
Di akhir bulan suci Ramadhan, kita diberikan kesempatan terakhir untuk memperoleh keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan adalah berdoa dan berdzikir. Berdoa dan berdzikir adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah SWT, di mana kita menghadapkan diri kita kepada-Nya dalam kerendahan hati, memohon ampunan, rahmat, dan keberkahan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186, "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa Dia dekat dengan hamba-hamba-Nya dan akan mengabulkan doa mereka yang berdoa kepada-Nya dengan ikhlas dan penuh kepercayaan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, "Dekatkanlah dirimu kepada Allah dengan banyak berdoa di waktu sahur, karena di waktu itu doa-doa dikabulkan" (HR. Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan pentingnya berdoa di waktu sahur, yang merupakan waktu yang istimewa di bulan Ramadhan, ketika kita bersiap untuk puasa sepanjang hari. Berdoa di waktu sahur menjadi kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon keberkahan-Nya.
“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377).
Saudara-saudara sekalian, mari kita manfaatkan waktu berharga akhir Ramadhan untuk memperbanyak berdoa dan berdzikir. Kita bisa berdoa untuk ampunan dosa-dosa kita, keluarga kita, umat Islam, dan umat manusia secara keseluruhan. Kita juga bisa berdzikir dengan membaca dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah, seperti istighfar, tahmid, takbir, dan tasbih. Berdoa dan berdzikir adalah ibadah yang bisa kita lakukan di mana saja dan kapan saja, sehingga kita dapat melakukannya secara kontinu akhir Ramadhan.
Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
8. Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir (kiamat). Amma ba'du...
Alhamdulillah, kita dapat berkumpul dalam majelis ilmu spesial bulan ramadhan yang insyaallah diberkahi Allah Swt. Dai pada kesempatan ini akan menyampaikan kultum singkat seputar keutamaan 10 hari terakhir puasa.
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Umat Islam telah memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan. Di kalangan muslim ada sebuah riwayat yang menjelaskan terkait pengelompokan Ramadhan menjadi tiga bagian meliputi 10 hari pertama, kedua, dan ketiga.
Berikut redaksi lengkapnya: "Ramadhan adalah bulan yang awalnya rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka."
Dalam Hadits-hadits Palsu Ramadhan, Mustafa Ali Yaqub menerangkan bahwa hadis tersebut termasuk daif dengan kualitas lemah. Perawinya yang bernama Ali bin Zaid bin Jud'an dianggap bermasalah.
Kendati demikian, hadis di atas masih bisa ambil pelajarannya, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Berkaitan waktu tersebut, Rasulullah saw. menganjurkan sekaligus mencontohkan untuk memperbanyak ibadah, sebagaimana riwayat dari Aisyah ra. sebagai berikut:
“Rasulullah saw. bersungguh-sungguh [beribadah apabila telah masuk] malam ke sepuluh [terakhir] yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lain,” (HR. Muslim).
Sebenarnya malam 10 hari terakhir sama dengan 20 atau 19 hari lainnya di bulan ramadhan. Namun, di 10 hari terakhir ramadhan, umat muslim berkesempatan mendapatkan berkah dan pahalaLailatul qadar atau Malam Kemuliaan lebih besar.
Dalam riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa yang beribadah pada lailatul qadar atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (HR Al-Bukhari).
Rasulullah saw. menganjurkan kepada kaum muslim untuk mencari malam Lailatul qadar sepanjang 10 hari terakhir Ramadhan.
“Carilah Lailatul qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan ramadhan,” (HR. Bukhari).
Tidak ada mengetahui waktu pasti terjadinyaLailatul qadar. Namun, Rasulullah Saw. memberikan salah satu petunjuk apabila Malam Kemuliaan terjadi, langit malam tampak begitu bersih, tidak mendung maupun berawan. Hal ini tertera dalam riwayat Abdullah bin Abbas sebagai berikut:
“Sesungguhnya Rasulullah bersabda tentang [tanda-tanda] Lailatul Qadar [yaitu] malam yang mudah, indah, tidak [berhawa] panas atau dingin, matahari terbit [pada pagi harinya] dengan cahaya kemerahan [tidak terik],” (HR. Bukhari).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Lailatul Qadar merupakan salah satu malam yang paling istimewa di bulan ramadhan.Lailatul qadar lebih baik daripada 1000 bulan. Apabila seseorang beribadah di Lailatul qadar, pahalanya lebih daripada beramal 1000 bulan. Allah Swt. berfirman mengenai keutamaan Lailatul qadar dalam Surah Al-Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ
Arab Latinnya:
Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr(i). Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i). Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in). Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in). Salāmun hiya ḥattā maṭla‘il-fajr(i).
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya [Al-Qur’an] pada Lailatul qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul qadar itu?Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ [Jibril] dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah [malam] itu sampai terbit fajar,” (QS. Al-Qadr [94]: 1-5).
Berkaitan momen 10 hari terakhir ramadhan, umat Islam dapat melakukan berbagai ibadah. Amalan yang paling dianjurkan adalah membaca Al-Qur’an karena dalam sejarahnya, waktu pertama kali Allah Swt. dulu menurunkan Al-Qur’an dari lauhulmahfuz ke baitul izzah (langit dunia) terjadi di malamLailatul qadar.
Di sisi lain, bulan ramadhan dikenal sebagai bulannya Al-Qur’an (syahrulquran). Allah Swt. berfirman mengenai bulan ramadhan sebagai bulannya Al-Qur’an dalam Surah Al Baqarah ayat 185 sebagai berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Arab Latinnya:
Syahru ramadhanallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān.
Artinya:
“Bulan ramadhan adalah [bulan] yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda [antara yang hak dan yang batil],” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Mari kita isi 10 hari terakhir bulan ramadhan dengan berbagai ibadah terutama membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Semoga Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.
Demikianlah kultum hari ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua dan Allah memberikan taufikNya agar kita senantiasa dipahamkan terhadap ilmu agama. Dengan pemahaman yang baik tentang Islam, kita akan dapat menjalankan segala perintah dan larangan Allah SWT dengan benar sesuai petunjuk dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
9. Meningkatkan Kualitas sholat Malam
sholat malam atau qiyamullail adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir ramadhan. Rasulullah saw dikenal sangat giat melaksanakan sholat malam pada waktu-waktu ini sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt.
sholat tahajud menjadi salah satu cara efektif untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad saw tidak hanya melaksanakan shalat sunnah biasa tetapi juga memperbanyak shalat malam selama sepuluh hari terakhir ramadhan.
Ini menunjukkan betapa pentingnya waktu-waktu tersebut untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Selama sholat malam, kita bisa membunyikan doa-doa kepada Allah dengan penuh khusyuk dan harapan agar segala permohonan dikabulkan.
Dengan demikian, mari kita tingkatkan kualitas shalat malam kita selama sepuluh hari terakhir ramadhan agar bisa mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.
10. Kewajiban Membayar Zakat Fitrah
Pada bulan yang penuh berkah, Ramadhan, kita diberikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah kita, baik dalam bentuk puasa, sholat, membaca Al-Qur’an, dan amalan-amalan lainnya. Di akhir bulan Ramadhan, ada satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim, yaitu membayar zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan salah satu bentuk zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim sebagai tanda syukur atas nikmat berakhirnya bulan Ramadhan dan sebagai sarana membersihkan jiwa serta meningkatkan keberkahan dalam hidup kita.
Dalil tentang kewajiban membayar zakat fitrah dapat ditemukan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih untuk orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata keji serta sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa yang membayar zakat fitrah sebelum sholat Id maka zakatnya diterima sebagai zakat, dan barangsiapa yang membayarnya sesudah sholat Id maka zakatnya diterima sebagai sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis ini, kita dapat memahami bahwa zakat fitrah memiliki beberapa hikmah dan manfaat. Pertama, zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih jiwa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata keji yang mungkin dilakukan selama bulan Ramadhan. Dengan membayar zakat fitrah, kita membersihkan diri kita secara spiritual dan menghapus dosa-dosa yang mungkin terjadi selama bulan puasa.
Kedua, zakat fitrah juga berfungsi sebagai sarana memberikan makanan kepada orang-orang miskin dan kaum dhuafa sebagai bentuk kepedulian sosial kita terhadap mereka yang membutuhkan. Zakat fitrah menjadi salah satu cara untuk berbagi keberkahan yang kita peroleh selama bulan Ramadhan kepada mereka yang kurang beruntung.
Selain itu, dalam hadis tersebut juga dijelaskan bahwa zakat fitrah harus dibayar sebelum sholat Id, agar zakat tersebut diterima sebagai zakat yang sah. Jika zakat fitrah dibayarkan setelah sholat Id, maka zakat tersebut dianggap sebagai sedekah, meskipun tetap bermanfaat bagi yang menerimanya.
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus melaksanakan kewajiban membayar zakat fitrah akhir Ramadhan sebagai salah satu amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Kita perlu mempersiapkan zakat fitrah sebelum sholat Id agar dapat mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan memastikan zakat fitrah kita diterima sebagai zakat yang sah.
"Demi sesungguhnya, zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan oleh Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 60)
Mari kita jadikan zakat fitrah sebagai wujud syukur kita kepada Allah atas nikmat bulan Ramadhan dan sebagai sarana untuk membersihkan jiwa serta meningkatkan keberkahan dalam hidup kita. Semoga Allah SWT menambahkan keberkahan dalam amal ibadah kita dan memaafkan dosa-dosa kita.
Amin ya Rabbal 'alamin. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
11. Perbanyak Doa dan Permohonan Ampunan
Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada 10 hari terakhir Ramadhan adalah memperbanyak doa dan permohonan ampunan kepada Allah Swt. Dalam momen-momen penuh berkah ini, umat Islam diajak untuk mengingat bahwa Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dengan permohonan belas kasihan, kita menunjukkan kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan diri.
Dalam Al-Qur'an, Allah Swt berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya yang ikhlas. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memanfaatkan waktu-waktu ini dengan berdoa secara khusyuk. Mari kita tingkatkan intensitas doa dan permohonan ampunan selama sepuluh hari terakhir Ramadhan agar bisa meraih keberkahan dan pengampunan dari Allah Swt.