Mudik Lebaran Tanpa Bikin Kantong Jebol, Yuk Siapkan 4 Anggaran Penting Ini

Mudik Lebaran Tanpa Bikin Kantong Jebol, Yuk Siapkan 4 Anggaran Penting Ini

Ekonomi | okezone | Minggu, 23 Maret 2025 - 13:10
share

JAKARTA - Masyarakat sudah bisa mudik Lebaran 2025 pada Jumat 21 Maret 2025. Pasalnya, di tanggal tersebut anak-anak sudah mulai libur Lebaran. 

Kebijakan dimajukannya libur tersebut juga dalam rangka antisipasi terhadap lonjakan jumlah pemudik dan kemacetan yang sering terjadi pada Lebaran. 

Karena panjangnnya libur Lebaran, masyarakat harus tetap memperhatikan biaya yang dikeluarkan ketika mudik. Maka dari itu, pemudik disarankan untuk membuat anggaran mudik untuk mengantisipasi hal-hal tak terdugalKetika melakukan mudik Lebaran.

Menurut Perencana Keuangan, Mieke Rini Sutikno, dalam perencanaan anggaran mudik, terdapat empat hal utama yang harus diperhatikan. Pertama terkait biaya transportasi, kedua tempat menginap, 

Ketiga soal biaya makan, dan keempat atau yang terakhir soal biaya hiburan. Selain itu, ada juga anggaran tambahan yang bersifat opsional, yaitu anggaran untuk tradisi.

Lalu, bagaimana cara menyusun anggaran mudik yang bijak tanpa bikin sesak? Dari keempat komponen tersebut, pemudik bisa menentukan prioritas anggaran dari yang paling penting, yaitu.

1.     Transportasi

Biaya transportasi dianggap sebagai prioritas utama dalam perencanaan anggaran mudik, karena setiap perjalanan, mulai dari keberangkatan ke kampung halaman, kunjungan ke keluarga, hingga perjalanan pulang, memerlukan sarana transportasi.

Akan tetapi, besaran yang dikeluarkan tergantung kepada jarak tempat yang akan dituju. Jika jarak lokasi yang akan dituju dekat, maka biaya yang dikeluarkan pun tidak begitu besar. Sebaliknya, jika jarak Lokasi yang dituju cukup jauh, maka memerlukan biaya yang lebih besar juga.

“Transportasi itu pulang balik gitu, jadi dari tempat kita ke mudik dan pulangnya lagi. Lalu transportasi juga pada saat di tempat mudik, kan kita ada kegiatan silaturahmi, ada juga mungkin ada kegiatan jalan-jalan, nah kita butuh ke sana kemari, maka pos anggaran transportasi itu menjadi prioritas”, ucap Perencana Keuangan, Mieke Rini.

2.     Konsumsi

Makanan dan minuman adalah kebutuhan dasar manusia, anggaran untuk konsumsi menempati urutan kedua setelah biaya transportasi. Meskipun tuan rumah mungkin menyediakan hidangan, pemudik tetap perlu menyiapkan dana untuk keperluan makan dan minum.

“Nggak mungkin kan kalau di tempat mudik itu kita nggak makan atau ngandelin dari tuan rumah, tuan rumahnya mungkin misalnya orang tua kita atau mertua kita atau kakek atau nenek kita.

“Terus kita datang nungguin dikasih makan kan nggak mungkin ya. Dan juga kan kita pergi ke sana kemari tuh, silaturahmi ke sana ke saudara. Kita kan nggak juga mungkin juga ngandelin dari pihak tuan rumah gitu untuk ngasih makan ke kita”, ucap Mieke.

 

3.     Akomodasi atau Penginapan

Biaya akomodasi atau penginapan juga menjadi hal penting yang perlu dianggarkan bagi para pemudik. Sebagai antisipasi jika tidak tersedia tempat tinggal di kampung halaman, menyewa penginapan menjadi pilihan yang harus dipertimbangkan untuk beristirahat.

”Kalau kebetulan ada saudara yang bisa diinepin mungkin kita nggak usah keluar uang. Tapi kalau nggak ada dan kita perlu, mungkin tempatnya penuh barangkali, kita perlu menyewa hotel maka budget untuk akomodasi sangat perlu menjadi prioritas”, ucap Mieke.

4.     Hiburan

Walaupun menjadi salah satu empat komponen penting dalam membuat anggaran mudik, akan tetapi hiburan tidak masuk kedalam prioritas anggaran. Karena merupakan kegiatan yang sifatnya bersenang-senang saja.

“Yang tidak prioritas itu apa? Ya itu biaya jalan-jalan, biaya oleh-olehnya. Itu tidak prioritas karena tidak menjadi bagian sebenarnya dari acara hari rayanya. Tapi merupakan kegiatan yang sifatnya entertaining saja”, ucap Mieke.

Selanjutnya, ada satu hal yang mungkin tidak diwajibkan, tetapi dianggap sangat baik untuk dilakukan, yaitu berbagi rezeki di kampung halaman. Seseorang dapat menyisihkan sebagian dana untuk amal, infak, dan sedekah kepada saudara-saudara yang membutuhkan di kampung halaman mereka.

“Jadi daripada kita buat jajan kita sendiri, alangkah baiknya di bulan yang baik, di hari yang fitri, dari dana mudik kita yang berasal dari THR, kita alokasikan sejumlah tertentu untuk berbagi rezeki baik berupa infak atau sedekat kepada saudara-saudara yang membutuhkan di kampung halaman”, jelas Mieke.

Topik Menarik