Ifan Seventeen Bongkar Permasalahan Perusahaan usai Dibully Jadi Dirut PFN

Ifan Seventeen Bongkar Permasalahan Perusahaan usai Dibully Jadi Dirut PFN

Seleb | okezone | Sabtu, 22 Maret 2025 - 08:30
share

JAKARTA - Ifan Seventeen merilis pernyataan resmi terkait penunjukannya sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Dia menyebut, jabatan tersebut merupakan pengabdiannya pada negara.

“Saya mengucap syukur pada Allah SWT yang memberikan saya tanggung jawab lewat pengabdian untuk memimpin perusahaan negara bernama PFN,” ujarnya dalam unggahannya di Instagram seperti dikutip pada Sabtu (22/3/2025). 

Ifan Seventeen juga meminta maaf jika jabatan yang dipercayakan kepadanya itu sempat menimbulkan polemik, sehingga ramai diprotes publik. “Saya juga ingin meminta maaf untuk siapapun yang terganggu atas amanah yang saya emban,” imbuhnya.

Setelah 9 hari menjadi Dirut PFN, musisi bernama asli Riefian Fajarsyah itu pun mengungkapkan alasan kenapa dia menganggap jabatannya sebagai pengabdian. Dia menjelaskan, PFN harus bekerja keras membenahi permasalahan internalnya. 

“PFN adalah perusahaan yang masih bleeding. Utang menumpuk puluhan miliar, ada kewajiban pembayaran gaji ke belakang, utang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belum dibayarkan pada pegawai,” ujarnya.

Ifan Seventeen

Ifan juga menjelaskan, untuk memenuhi biaya recurring perusahaan, seperti gaji dan operasional, PT PFN hanya mengandalkan pemasukan perusahaan. Sehingga, ketika PFN tidak memenuhi target, maka gaji pegawai bisa molor bahkan tidak dibayar penuh.

Bahkan PFN pernah hanya bisa menggaji 40 persen gaji pegawainya karena keuangan perusahaan yang jauh dari kata baik. Kondisi itu, imbuhnya, sudah terjadi terjadi selama beberapa bulan terakhir.

 

Selain itu, Ifan juga menyoroti masalah infrastruktur PFN. Imbas shifting analog ke digital, banyak peralatan syuting PFN yang sudah tidak lagi bisa dipakai. Belum lagi, ruangan rusak dan gedungnya yang sudah tua.  

PFN, menurut Ifan, hanya memiliki satu studio besar bernama Black Box untuk syuting. Itu pun statusnya disewakan. Perusahaan itu juga hanya memiliki sebuah kamera merk Sony A 6700 untuk produksi.  

“Selama ini PFN bisa ‘hidup perlahan’ hanya dengan menyewakan ruangan-ruangan di bangunan tuanya. Ada yang disewakan jadi coffee shop, LBH, travel umroh, tempat billiard, hingga tempat lomba kicau burung,” ungkapnya.

Dengan semua permasalahan tersebut, Ifan Seventeen memastikan, bukan hal yang mudah baginya sebagai Dirut PFN untuk mengembangkan perusahaan tersebut. 

"Jadi ini bukan ‘pekerjaan’ yang sifatnya ‘ongkang-ongkang kaki’ lalu dapat gaji. Harus ada komitmen dan kerja keras yang harus saya lakukan sebagai pemimpin baru di perusahaan ini untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” tuturnya.*

Topik Menarik