Menaker: Industri Butuh Tenaga Kerja yang Kuasai AI
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut industri membutuhkan tenaga kerja yang menguasai teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi terbarukan dan tuntutan bisnis pelaku industri.
Menurutnya, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan fenomena transformasi di segala lini produksi membuat pelaku pasar bersaing ketat. Pusatnya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) yang mahir dalam teknologi.
1. Kebutuhan AI di industri
Terdapat lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan industri siap digital, yaitu internet of things, big data, artificial intelligence, cloud computing, dan additive manufacturing.
“Yang dibutuhkan sekarang di industri itu mereka bersaing. Kemudian ada teknologi 4.0, artificial intelligence, internet of things, dan macam-macam, itu kemudian dibutuhkan di industri,” ujar Yassierli, Jumat (21/3/2025).
Kendati begitu, tenaga kerja di sektor ini masih menjadi pekerjaan rumah. Yassierli menyebut perlu perhatian lintas kementerian untuk bisa menjawab tantangan tersebut.
“Sehingga tentu sekali lagi ini membutuhkan perhatian dari lintas kementerian,” paparnya.
2. Pelatihan Tenaga Kerja
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri tengah menyiapkan program yang menjadi wadah bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan di bidang internet of things, big data, hingga artificial intelligence.
Yassierli mencontohkan, dalam pelatihan para peserta diarahkan untuk menjadi digital talent atau orang yang dapat mengintervensi produk digitalisasi.
“Contohnya ada nggak pelatihan yang mengarah kepada digital talent, mengarah kepada kemampuan dia untuk membuat intervensi-intervensi produksi digitalisasi, dengan sensor, dengan apa, yang selama 3 bulan itu bisa,” beber dia.
Dia memastikan, pelatihan didesain dan disesuaikan bagi kebutuhan industri, sehingga mereka telah mengikuti pendidikan siap untuk bekerja.
6 Fakta Danantara, Terwujud karena Dukungan Presiden Sebelumnya hingga Terima Setoran Dividen Jumbo
“Sehingga inilah yang akan kita kejar, bab-bab kami itu kita menyebutnya sebagai produktivitas. Jadi talent yang kemudian siap bekerja di industri, mereka membantu industri untuk boosting produktivitasnya,” ucapnya.