Momen Massa Tolak RUU TNI Pukul Mudur Polisi, Serang Pakai Petasan Hingga Lempar Flare
JAKARTA - Aparat kepolisian yang mengamankan aksi demo tolak RUU TNI di depan gedung DPR RI dipukul mundur oleh massa aksi. Momen itu terjadi ketika massa aksi mencoba merobohkan pagar gedung DPR pada sisi kanan.
Bedasarkan pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi, mulanya peserta aksi mengikatkan tali tambang pada bagian atas pagar. Setelah terikat mereka secara serentak menarik tali tersebut agar pagar itu roboh.
Aksi tersebut disambut belasan aparat kepolisian yang berjaga di dalam. Nampak petugas kepolisian membentuk barisan dan maju untuk menggagalkan perobohan pagar tersebut.
Namun seorang tidak dikenal terlihat menyalakan petasan yang diarahkan langsung ke barisan kepolisian. Ada juga yang melemparkan flare ke barisan kepolisian, alhasil petugas pun mundur secara perlahan.
Petasan itupun bahkan terlihat meledak di kerumunan barisan kepolisian. Hingga berita ini ditulis pagar yang masih terikat tali pun masih berusaha dirobohkan massa aksi.
Sekedar informasi, DPR telah mengesahkan RUU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI (RUU TNI) menjadi Undang-undang. Pengesahan berlangsung melalui sidang Paripurna ke-15 masa Persidangan II tahun sidang 2024-2025.
Sebelum disahkan, Ketua DPR RI Puan Maharani lebih dulu menanyakan kepada para peserta sidang, apakah RUU tersebut bisa diketok sebagai UU.
"Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?" tanya Puan dalam ruangan rapat paripurna, Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.
"Setuju," jawab peserta sidang.
Dalam rapat itu, Puan juga menyampaikan bahwa sebanyak 293 anggota hadir sementara 11 orang izin.
“Menurut catatan Kesekretariatan Jenderal DPR RI sebanyak 293 anggota menandatangani dan 11 anggota izin, total 304 dan dihadiri oleh seluruh fraksi,” ucap Puan di ruang rapat.
“Dengan begitu rapat dinyatakan kuorum. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim rapat paripurna dibuka dan terbuka untuk umum,” sambungnya.