Pertumbuhan Ekonomi 8 Perlu Dukungan Swasembada Pangan Plus
JAKARTA - Tim kajian Foresight and Metrics to Accelerate Food, Land, and Water System Transformation, terdiri dari para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University dan Bappenas, yang didukung oleh The International Food Policy Research Institute (IFPRI) dan Alliance Bioversity International and CIAT (ABC).
Tim melakukan kajian tentang Indonesia’s Agrifood Systems and Economic Growth Projection Towards Indonesia Emas 2045 (sistem pangan dan pertanian Indonesia, dalam kaitannya dengan struktur ekonomi nasional serta proyeksi pertumbuhan pertanian dan ekonomi ke depan, dengan menganalisis faktor pemacu pertumbuhannya menuju Indonesia Emas tahun 2045).
Kajian dilakukan dengan memilah faktor pemacu pertumbuhan di sektor pertanian pada upaya intensifikasi, ekstensifikasi serta peran teknologi dan inovasi yang dilihat melalui nilai Total Factor Productivity (TFP), para peneliti juga melakukan proyeksi pertumbuhan ke depan menggunakan pendekatan Dynamic Economy- Wide Model for Indonesia (DEWI) yang dikembangkan IFPRI, dengan basis pada Computable General Equilibrium (CGE) model.
Hasil kajian menunjukan bahwa dalam kurun waktu 2025-2029, ekonomi Indonesia diperkirakan berpotensi tumbuh dalam rentang 5,4 – 8,25 per tahun. Hasil ini mendukung target pemerintah, yang mencanangkan pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 pada tahun 2028-2029. Untuk mewujudkan target ini diperlukan dukungan kebijakan yang konsisten, terutama dalam pengembangan.
sumber-sumber pertumbuhan, seperti investasi sektor riil, peningkatan nilai tambah, hilirisasi produk unggulan, melalui penguatan ekosistem inovasi, terobosan riset dan pengembangan (R&D), peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan lain-lain.