RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada ke MK, Idrus Marham Ungkap Arahan Prabowo

RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada ke MK, Idrus Marham Ungkap Arahan Prabowo

Terkini | okezone | Kamis, 12 Desember 2024 - 19:57
share

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham mengungkap alasan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono batal menggugat hasil pilkada ke Mahkamah Konsitusi. 

Idrus awalnya mengungkap bahwa partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga mengusung pasangan RIDO mementingkan berjalannya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Nah oleh karena itu, dalam rangka kepentingan-kepentingan itu pasti terjadi satu tarik-menarik kepentingan dan Partai Golkar dalam beberapa hal itu mengalah kepentingan Koalisi Indonesia Maju termasuk DKI Jakarta misalkan,” kata Idrus kepada wartawan, Kamis (12/12/2024).

Idrus juga mengaku Partai Golkar mengikuti arahan Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia berdasarkan asas kebangsaan, kekeluargaan dan kebersamaan. Oleh karenanya menurutnya siapapun yang menjadi pemimpin ialah memiliki visi yang sama dengan pemerintah pusat.

“Sehingga kalau kita terikat ini sebenarnya siapapun yang nanti akan maju yang penting adalah kita memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia yang tentu secara nasional dipimpin oleh Prabowo-Gibran itu. Saya kira itu sehingga dengan demikian jelas,” untkapnya.

Belum lagi, kata dia, dalam Pilkada Jakarta Ridwan Kamil-Suswono jauh tertinggal dengan perolehan suara Pramono Anung-Rano Karno. Idrus menyebut ketertinggalan suara yang mencapai 10 persen itu membuat gugatan perselisihan hasil menjadi tak mungkin.

“Nah ini sebuah realitas politik yang harus kita terima,” ucap dia.

Pasalnya dalam aturan yang ada, jumlah selisih hasil yang bisa digugat hanya dibatasi hingga satu persen. Ia menyinggung Pasal 157 huruf C Undang-Undang Pilkada.

“Itu jelas mengatakan bahwa ya di suatu provinsi yang pemilihnya antara 6 sampai 12 juta maka ditentukan disitu selisihnya itu tidak lebih dari 1 persen. Nah ternyata ini kan selisihnya misalkan berapa? Ya lebih hampir 10 persen dan lain-lain sebagainya. Nah Partai Golkar sebagai partai yang dari awal menyampaikan bahwa kita ini adalah taat azaz,” tegasnya.

Topik Menarik