5 Potret Umi Pipik Temui Sunhaji di Magelang, Penjual Es Teh yang Diolok-olok Gus Miftah
UMI Pipik akhirnya bertemu dengan Sunhaji, penjual teh yang viral gegara diolok-olok oleh Gus Miftah saat berjualan di acara Magelang Bersholawat bersama Gus Yusuf Chudlori dan Habib Zaidan Bin Yahya.
Melalui postingan di akun Instagramnya, istri almarhum Ustadz Jefri Al Buchori tersebut membagikan potret kebersamaannya dengan Sunhaji di rumahnya kawasan Magelang, Jawa Tengah.
Berikut beberapa potretnya, dilansir Okezone dari akun Instagram @ummi_pipik, Rabu (4/12/2024).
1. Temui Sunhaji di Magelang usai isi kajian
Ummi Pipik rela terbang dari Jakarta ke Semarang demi bisa bertemu langsung dengan Sunhaji. Padahal, ibu dari Abidzar Al-Ghifari ini baru saja mengisi sebuah kajian di kawasan Kebayoran.
“Alhamdulillah selesai mengisi kajian di sekolah al azhar kebayoran saya Igs terbang ke semarang dan selanjutnya diantar oleh kakak saya utk menuju ke magelang tempat bapak sunhaji tinggal,” tulis Umi Pipik dalam keterangan postingannya.
2. Berkomunikasi dengan Sunhaji
?Umi Pipik lantas memanfaatkan momen tersebut untuk berkomunikasi langsung dengan Sunhaji.
Dia mengungkapkan rasa harunya karena bapak penjual es teh tersebut tampak ikhlas dan memaafkan kejadian tidak mengenakkan tersebut.
“Banyak makna yg tersirat dari percakapan saya , indahnya ilmu ikhlas ... karena ikhlas adanya di hati bukan di lisan... hati yg mudah memaafkan dan tak ada pengharapan kpd mahluk,” tulis Umi Pipik.
3. Beri Sunhaji wejangan
Di momen tersebut, Umi Pipik juga mengaku bersyukur karena Sunhaji langsung mendapatkan hikmah yang bertubi-tubi. Namun dia berpesan, agar penjual teh tersebut tidak mudah terlena dengan bantuan demi bantuan yang mulai dia dapatkan.
“Kalimat yg di dengar membawa pada sebuah jalan keberkahan , dan Allah angkat derajatnya tetapi jangan terlena dgn yg sesaat, semoga membawa diri semakin taat,” tulisnya.
4. Berharap Gus Miftah menyesal
Dari kejadian tersebu, Umi Pipik juga berharap agar Gus Miftah menyesali perbuatannya dan menjadikannya muhasabah yang panjang. Dia juga menyebut bahwa ilmu seseorang tak diukur dari penampilan semata.
“Kalimat yang terucap membawa pada kehancuran semoga ada penyesalan dan tak terulang dan membawa diri pada muhasabah yg panjang semoga membawa ibroh utk semuanya karena kadar kesolehan seseorang , dan ilmu itu tidak bisa di ukur hanya dgn pakaian saja,” tulisnya.
5. Singgung derajat manusia di mata Tuhan
Umi Pipik juga mengingatkan, sejatinya manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan. Meski di dunia dia dipandang istimewa, namun bisa saja terlihat biasa di mata Tuhan. Begitu juga sebaliknya.
“Di hadapan manusia mungkin seseorang dipandang istimewa , tapi bisa jadi di hadapan Allah dia terlihat biasa saja , tetapi ada orang yang di pandang manusia dia biasa saja , bisa jadi di hadapan Allah dia orang yg luar biasa istimewa..” tulisnya.