Akses Sulit, Bantuan ke Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Disalurkan Lewat Laut
JAKARTA - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur, tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa tapi juga menyebabkan putusnya jalur transportasi udara. Sehingga, tranportasi laut dihadirkan untuk membantu pergerakan masyarakat dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Tercatat, sebanyak 11.445 warga memilih mengungsi. Peningkatan pengungsi ini diakibatkan tingginya aktivitas erupsi dalam beberapa hari terakhir yang juga berdampak pada perluasan zona rekomendasi sektoral menjadi 9 kilometer barat daya - barat laut sejak kemarin Sabtu 9 November.
Adapun para pengungsi berada di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka, untuk Kabupaten Flores Timur tersebar di tujuh kecamatan, antara lain Kecamatan Titehena 5.838 jiwa, Kecamatan Wulanggitang 1.263 jiwa, Kecamatan Demon Pagong 302 jiwa, Kecamatan Larantuka 296 jiwa, Kecamatan Ile Mandiri 20 orang, Kecamatan Ilebuira 127 jiwa, Kecamatan Lewolema 23 jiwa dan di Pulau Adonara 12 jiwa. Sementara itu jumlah pengungsi di Kabupaten Sikka terdapat 3.564 jiwa mengungsi.
Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU), Erwin H. Poedjono menyampaikan kolaborasi dengan BHS Peduli untuk mengirimkan bantuan ke wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah upaya untuk membantu meringankan beban para masyarakat yang sedang dalam kesulitan. Bantuan ini, lanjutnya, berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Dharma Lautan Utama.
"Bukan hanya membawa bantuan saja, yang kemarin itu ada 10 truk, enam dari kami, empat dari BHS Peduli, tetapi juga untuk membantu mengevakuasi masyarakat yang tidak bisa keluar dari wilayah terdampak dengan menggunakan moda transportasi udara dari berbagai Kota di NTT, seperti Maumere , Ende, Dan Kupang," kata Erwin, Senin (11/11/2024).
Ia menyebutkan bantuan kapal tersebut dikirim menggunakan kapal Dharma Rucitra VII dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Jumat (8/11/2024) dan hari minggu malam, (10/11/2024) sudah sampai di Maumere sekaligus bantuan 10 truk untuk korban yang di pengungsian diluncurkan Senin pagi dan telah diterima oleh BBPD di Wilayah terdampak.
"Kapal Dharma Rucitra VII ini akan berangkat kembali dari Pelabuhan Maumere dengan mengevakuasi sekitar 400 warga, dan akan diberangkatkan menuju Surabaya dan dilewatkan di Labuhan Bajo, Senin Sore (11/11/2024) , untuk mengevakuasi sekitar 500 turis wisata domestik disana. Bahkan sebelumnya partisipasi DLU sudah dilakukan untuk membantu Masyarakat Wilayah NTT mulai dari 3 minggu yang lalu saat erupsi awal terjadi di Gunung tersebut dan mengakibatkan penerbangan berhenti di tiga kota, Kupang, Ende, dan Maumere. Dan yang terakhir dengan menggunakan Kapal Dharma Rucitra VIII juga melakukan pengangkutan sekaligus evakuasi sekitar 500 warga dari Kupang, dan sekitar 500 warga dari Ende pada tanggal 5 November 2024, yang saat itu pesawat sudah kesulitan beroperasi," urainya lagi.
Pihaknya juga meluncurkan kapal dari Ende pada tanggal 12 November 2024, dan tanggal 13 Novembernya dari Labuhan Bajo dengan kapal Dharma Rucitra VIII yang mempunyai kapasitas sekitar 1300 orang. Sehingga kedua kapal PT Dharmalautan Utama pada minggu ini hadir untuk membantu evakuasi di Labuhan Bajo. Dan di harapkan kedua kapal tersebut tiba di Surabaya pada Hari Kamis 14 November 2024 dan Jumat 15 November 2024.
"Saya sendiri yang akan menjemput langsung di Terminal Tanjung Perak," tegas Erwin HP.
Ia menyatakan, berikutnya akan ada kapal Dharma Rucitra VIII dengan kapasitas 1.300 penumpang, yang akan bergerak menuju Ende dan Labuhan Bajo untuk melakukan proses evakuasi.