Kata Toyota soal Hilux Rangga Masih Diimpor dari Thailand hingga Wacana Hybrid

Kata Toyota soal Hilux Rangga Masih Diimpor dari Thailand hingga Wacana Hybrid

Terkini | okezone | Senin, 21 Oktober 2024 - 10:35
share

JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan All New Hilux Rangga dengan harga mulai Rp188 jutaan. Mobil komersial ternyata diimpor alias CBU (Completely Built Up) dari Thailand.

Diketahui, Toyota memiliki fasilitas pabrik yang cukup mumpuni untuk memproduksi beragam jenis mobil. Kapasitas produksinya juga cukup besar untuk memenuhi permintaan dalam dan luar negeri.

Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy menjelaskan, alasan Toyota Indonesia mengimpor Hilux Rangga dari Thailand lantaran pusat produksi seri Hilux untuk ekspor memang ada di sana.

"Kita perlu tahu bahwa Hilux memang pusatnya di Thailand. Mereka produksi cukup besar, baik untuk domestik maupun buat ekspor. Saat ini, kalau melihat volume impor dan melihat situasi, memang masih CBU dulu ya," kata Anton di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. 

Namun, Hilux Rangga yang diimpor utuh dari Thailand hanya sebatas kabin sasis dan mesin. Ketika mobil ini sampai di tangan konsumen dan dikonversi menjadi berbagai kendaraan multiguna, konten lokal Hilux Rangga akan besar.

"Yang kita impor lebih banyak jenis pick-up dan cab-chassis. Walaupun impor, tapi kinerja untuk domestik income-nya juga besar. Kalau membeli produk yang bensin Rp188 juta (Cab-Chassis 2.0 Standard M/T) karoseri domestiknya lebih besar dibandingkan nilai impornya," ujar Anton. 

Toyota All New Hilux Rangga (Okezone/Erha A Ramadhoni)
Toyota All New Hilux Rangga (Okezone/Erha A Ramadhoni)

"Kalau dibeli local content-nya bahkan bisa lebih tinggi dari 40-50 persen. Jadi, ini merupakan kesempatan yang baik untuk karoseri di Indonesia mengembangkan bisnisnya," tuturnya.

Namun, Toyota Indonesia tetap membuka peluang untuk memproduksi Hilux Rangga di Tanah Air. Terlebih, mereka memiliki kemampuan untuk memproduksi mobil dari platform IMV seperti yang digunakan pada model Innova dan Fortuner.

"Saat ini belum ada (rencana memproduksi lokal Hilux Rangga-red). (Peluang memproduksi lokal-red) terbuka saja, karena kan sebenarnya platform IMV di Indonesia juga diproduksi. Diskusi selalu ada. Ini dinamis dan tidak menutup kemungkinan," ungkap Anton.

Varian Terlaris

Toyota All New Hilux Rangga hadir dengan dua jenis mesin, yaitu bensin 2.0L dan diesel 2.4L. Mobil ini memiliki 10 varian.

Hilux Rangga varian bensin menggunakan mesin berkode 1TR-FE berkapasitas 2.000 cc. Sementara mesin diesel berkode 2GD-FTV 2.400 cc yang bertenaga, tapi tetap hemat bahan bakar.

Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan memastikan ketangguhan di berbagai kondisi jalan. Sementara transmisi otomatis 6-percepatan cocok untuk mobilitas perkotaan dan jarak jauh.

Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya saat ini sudah menerima ribuan pesanan untuk Hilux Rangga. Pihaknya yakin dapat meraup ratusan pesanan Hilux Rangga setiap bulannya.

 

"Mungkin sekitar 80 persen-nya diesel. Kalau kita lihat demand yang sudah ada sekarang gitu ya. Kalau SPK baru bisa resmi hari ini (usai peluncuran)," kata Anton.

Anton mengungkapkan sejak dipamerkan pada GIIAS 2024 hingga Oktober 2024, daftar pemesanan Hilux Rangga sudah mencapai 700-800 unit. Sehingga, pengumuman harga ini diharapkan dapat membuat angka pemesanan semakin bertambah.

"Dalam waktu dekat ini, kira-kira (target) per bulan rata-rata sekitar 500 unit, 400-500 unit. (Di GIIAS 2024) jadi ini semacam inden list prospek gitu. Sekitar 700 sampai 800 unit. Mudah-mudahan melihat dari animonya yang cukup baik bisa memenuhi target kita," tuturnya.

Versi Hybrid

Meski Toyota Hilux Rangga baru saja meluncur, muncul wacana untuk TAM membawa versi hybrid.

Diketahui, saat ini hampir seluruh model Toyota memiliki versi hybrid.

"Tergantung dari infrastruktur suatu negara dan kesiapan negara tersebut. Mengacu pada itu, kami juga menunggu respon dari customer, sesegera mungkin. Tetapi secara teknis mungkin saja, tetapi untuk timeline kita harus pelajari dulu," kata Regional Chief Engineer of Hilux Rangga, Jurachart Jongusuk, di kesempatan sama. 

Sementara itu, Vice President Director PT TAM Henry Tanoto menyampaikan mesin hybrid memang terbukti bisa mereduksi penggunaan bahan bakar hingga 50 persen. Namun, Toyota tetap mengutamakan kebutuhan konsumen ketika menawarkan sebuah produk.

"Kita dari Toyota ingin sebenarnya bagaimana hybrid ini terbukti cukup baik, mereduksi fuel consumption 40-50 persen agar bisa lebih banyak digunakan masyarakat baik sektor private atau komersial. Tapi intinya adalah kembali kepada kebutuhannya, kebutuhan masyarakat terhadap hybrid itu seperti apa," ujarnya.

"Jadi itu yang sedang kita pelajari, bagaimana pola behaviour teman-teman pelaku usaha atau UMKM apakah itu akan sesuai seandainya kita punya (Hilux Rangga) hibrida," tuturnya. 
 

Topik Menarik