Apa Betul Hukuman Fisik Bisa Buat Anak Anda Lebih Taat?

Apa Betul Hukuman Fisik Bisa Buat Anak Anda Lebih Taat?

Terkini | okezone | Senin, 7 Oktober 2024 - 14:43
share

POLA pengasuhan anak memang berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Meski demikian, masih ada kalangan yang menyebut pola pengusahan yang tidak menerapkan hukuman fisik malah membuat anak-anak jadi lembek.

Lantas, apa benar anak harus diberi hukuman fisik? Prof. Dr Rose Mini Agoes Salim M.Psi, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengatakan hukuman fisik tidak pantas diterapkan pada semua anak dalam upaya mengubah perilaku.

"Karena yang terjadi saat ini banyak orang tua yang menggunakan hukuman fisik pada anaknya tapi mereka tidak berubah. Artinya tidak ada bedanya, tidak membuat anak jera dan mengubah perilakunya, mungkin kita perlu menggunakan pendekatan yang berbeda," kata psikolog ini seperti dilansir dari Antara. 

Menurutnya, ada banyak alasan mengapa anak melakukan hal yang tidak kita inginkan. Seringkali, karena mereka tidak mengetahui atau memahami peraturan yang diperlukan, mereka menginginkan perhatian dari orang-orang di sekitar mereka, atau mereka terpaksa melakukan pelanggaran dalam keadaan tertentu. 

Hukuman fisik seperti kekerasan pun tidak bisa dijadikan alat untuk mengubah perilaku anak. Dalam proses ini, anak harus memahami akibat dari pelanggaran tersebut dan manfaat jika tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan.

Rumi juga mengatakan bahwa perubahan tingkah laku anak hendaknya dilihat dari sisi psikologis, mental, dan emosional yang disebut dengan wujud kreasi atau kreasi.

"Bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, jadi informasinya harus diberikan terlebih dahulu, secara visual, mental, emosional, dan kemudian psikologis untuk memahami bahwa tindakan perilaku ini bermanfaat baginya, mungkin dia akan melakukannya Jangan sampai berbuat jahat nanti,” ujarnya.

 

Rumi menjelaskan, melalui komunikasi orang tua bisa memahami dan melihat dampak psikologis jika tidak melakukan pelanggaran. Dari proses mental inilah anak akan menghentikan perilaku buruknya. Konsekuensi juga harus diketahui agar anak mengerti mengapa mereka tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar aturan.

Menurutnya, anak tidak harus selalu dihukum jika melakukan kesalahan. Sebaliknya, hal jangan juga kerap memberikan imbalan jika anak taat terhadap keinginan orang tua, karena ini malah membuat mereka selalu mengharapkan imbalan.

“Hukuman bisa menjadi pilihan terakhir, jika masih bisa berbicara, Anda tetap bisa memberikan informasi kepada anak tentang alasan pelanggarannya, instruksi dengan bahasa yang tidak terlalu kuat, biarlah anak tidak takut pada orang tuany," jelas dia.

Menurut Rumi, anak yang dihukum sering kali menjadi marah atau melakukan kekerasan di luar rumah karena melihat perlakuan orang tuanya. Anak juga bisa merasa tertekan, tidak aman, dan rendah diri karena merasa malu. Oleh karena itu, banyak dampak psikologis dari menghukum anak, entah itu hukuman fisik maupun verbal.

Topik Menarik