4 Fakta Serangan Iran ke Israel, Garda Revolusi Klaim 90 Tembakan Rudal Tepat Sasaran

4 Fakta Serangan Iran ke Israel, Garda Revolusi Klaim 90 Tembakan Rudal Tepat Sasaran

Global | okezone | Rabu, 2 Oktober 2024 - 13:51
share

IRAN Iran telah meluncurkan ratusan rudal ke Israel, dengan setidaknya beberapa di antaranya mengenai wilayah Israel. Ini adalah serangan kedua Iran tahun ini, setelah menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak ke Israel pada bulan April lalu.

Pejabat militer Israel mengatakan serangan itu tampaknya telah berakhir dan tidak ada lagi ancaman dari Iran untuk saat ini. Namun masih belum jelas seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, telah memperingatkan tentang akibat setelah serangan itu.

Berikut empat fakta tentang serangan rudal Iran ke Israel:

1. Seberapa besar skala serangan Iran?

Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel. Itu akan menjadi serangan yang sedikit lebih besar daripada serangan bulan April, yang melibatkan sekitar 110 rudal balistik dan 30 rudal jelajah yang ditembakkan ke Israel.

Rekaman yang disiarkan oleh TV Israel tampaknya menunjukkan beberapa rudal terbang di atas wilayah Tel Aviv sesaat sebelum pukul 19:45 waktu setempat (16:45 GMT).

Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan sebagian besar rudal ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Israel. Sedangkan seorang koresponden BBC di Yerusalem mengatakan beberapa pangkalan militer mungkin terkena serangan, dan restoran serta sekolah terkena serangan.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyatakan bahwa 90 proyektil mengenai sasarannya, dan mengatakan rudal hipersonik telah digunakan untuk pertama kalinya. Sumber-sumber IRGC mengatakan tiga pangkalan militer Israel telah menjadi sasaran.

Otoritas pertahanan sipil Palestina di kota Jericho, Tepi Barat yang diduduki, mengatakan seorang pria di sana tewas selama rentetan rudal Iran.

Menurut kantor berita AFP, yang berbicara dengan gubernur kota Hussein Hamayel, korban tewas akibat jatuhnya puing-puing roket.

Pejabat Israel belum melaporkan adanya cedera serius akibat serangan pada Selasa (1/10/2024), tetapi petugas medis Israel mengatakan dua orang terluka ringan akibat pecahan peluru.

 

2. Mengapa Iran menyerang Israel?

Garda Revolusi mengatakan serangan itu merupakan respons atas pembunuhan salah satu komandan tertinggi dan pemimpin milisi yang didukung Iran di wilayah tersebut oleh Israel.

Garda Revolusi menyebutkan pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoshan di ibu kota Lebanon, Beirut, pada 27 September.

Garda Revolusi juga merujuk pada pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli. Meskipun Israel tidak mengakui berada di balik kematian Haniyeh, Israel secara luas diyakini bertanggung jawab.

Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, secara pribadi telah memberikan perintah untuk serangan rudal pada Selasa (1/10/2024).

Iran tidak mengakui hak Israel untuk eksis dan berupaya membasminya. Iran telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mendukung organisasi paramiliter yang menentang Israel.

Israel percaya bahwa Iran menimbulkan ancaman eksistensial dan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun menjalankan operasi rahasia terhadap Teheran.

3. Bagaimana reaksi sekutu Israel?

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel setelah serangan rudal tersebut, menggambarkannya sebagai hal yang kalah dan tidak efektif.

Ia telah memerintahkan pasukannya di wilayah tersebut untuk membantu pertahanan Israel dan menembak jatuh rudal Iran. Seorang juru bicara Pentagon mengatakan kapal perusak Angkatan Laut AS telah menembakkan sekitar selusin pencegat terhadap rudal Iran yang menuju Israel.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengonfirmasi beberapa pencegatan oleh AS, dan mengutuk tindakan agresi yang keterlaluan oleh Iran.

Menteri Pertahanan John Healey mengatakan pasukan Inggris telah memainkan peran mereka dalam upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut pada Selasa (1/10/2024) malam, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

 

Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer mengatakan Inggris mendukung Israel dan mengakui haknya untuk membela diri.

Prancis dan Jepang turut mengecam serangan Iran dan juga meminta semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

4. Apa yang terjadi selanjutnya?

Netanyahu mengatakan Iran telah membuat kesalahan besar dan akan membayarnya.

"Kami punya rencana, dan kami akan beroperasi di tempat dan waktu yang kami putuskan," kata juru bicara IDF Daniel Haggari.

Pasukan Garda Revolusi Iran mengatakan tanggapan Teheran akan lebih menghancurkan dan merusak jika Israel membalas.

Sementara itu, militer Israel melakukan serangan udara baru di Beirut terhadap target-target Hizbullah semalam setelah memperingatkan penduduk untuk pindah dari pinggiran selatan kota tempat kelompok itu berada.

Topik Menarik