Arab Saudi Angkat Bicara Soal Timur Tengah yang Memanas, Berharap Kebijaksanaan Akan Menang

Arab Saudi Angkat Bicara Soal Timur Tengah yang Memanas, Berharap Kebijaksanaan Akan Menang

Global | okezone | Rabu, 2 Oktober 2024 - 18:04
share

RIYADH - Arab Saudi berharap terjadi deeskalasi dan dialog di Timur Tengah usai kondisi yang kian memanas. Hal ini diungkapkan Menteri Ekonomi Faisal al-Ibrahim pada Rabu (2/10/2024), saat ditanya pada sebuah konferensi di Berlin tentang situasi di Timur Tengah setelah serangan rudal Iran ke Israel .

al-Ibrahim menyebut eskalasi tersebut tidak menguntungkan tetapi mengatakan sangat sulit untuk menghindari diskusi. Kami berharap kebijaksanaan akan menang, de-eskalasi akan terjadi, dialog akan terwujud dan lebih banyak kolaborasi akan terlihat secara global, tetapi juga secara regional bagi kita untuk mengatasi tantangan ini, katanya.

Kekhawatiran bahwa Iran dan Amerika Serikat (AS) akan terseret ke dalam perang regional telah meningkat dengan meningkatnya serangan Israel terhadap Lebanon dalam dua minggu terakhir. Termasuk dimulainya operasi darat di sana pada Senin (30/9/2024) dan konfliknya yang telah berlangsung selama setahun di Jalur Gaza.

Korps Garda Revolusi Iran mengatakan serangan terhadap Israel merupakan balasan atas pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan serangan di Lebanon terhadap gerakan bersenjata Hizbullah yang didukung Iran dan terhadap kelompok militan Palestina Hamas.

Seperti diketahui, Iran melakukan serangan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat. Iran melepaskan ratusan rudal ke beberapa wilayah Israel, termasuk menargetkan markas intelejen Mossad. Serangan ini dilakukan sebagai serangan balasan serangkaian pembunuhan terhadap tokoh Hamas dan Hizbullah yang dilakukan Israel.

Media lokal Iran Tehran Times, menyebut ada 400 rudal dilepaskan dari Isfahan, Tabriz, Khoramabad, Karaj, dan Arak. Meski, Israel hanya menyebut sekitar 18 rudal yang dilancarkan Iran ke beberapa wilayah Israel selatan dan tengah.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa selama ini mereka sudah menahan diri tidak menyerang Israel. Negara zionis tersebut membunuh pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli.

Sirene berbunyi di seluruh Israel memperingatkan adanya serangan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke Israel.

Topik Menarik