Situasi di Timur Tengah Mengkhawatirkan, Rusia Minta Semua Pihak Menahan Diri
MOSKOW - Kremlin pada Rabu (2/10/2024) mengatakan situasi di Timur Tengah (Timteng) berkembang ke arah yang mengkhawatirkan dan meminta semua pihak untuk menahan diri. Hal ini diungkapkan Rusia usai serangan rudal Iran menggempur Israel pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia telah melakukan kontak dengan semua pihak di wilayah tersebut dan mengatakan Moskow mengutuk tindakan apa pun yang menyebabkan kematian warga sipil.
“Situasi ini berkembang sesuai dengan skenario yang paling mengkhawatirkan,” terangnya.
“Kami menyerukan pengekangan diri oleh semua pihak terhadap latar belakang apa yang terjadi. Dan tentu saja, kami mengutuk tindakan apa pun yang menyebabkan kematian warga sipil,” lanjutnya.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukan Moskow selanjutnya dan apakah akan mendukung Iran jika Teheran terlibat dalam konflik skala penuh dengan Israel, Peskov mengatakan pihak sedang melakukan komunikasi.
“Kami memiliki kontak dengan semua pihak dalam konflik ini, kami terus melakukan kontak ini dan meminta semua pihak untuk menahan diri,” tambahnya.
Militer Israel mengatakan pada Rabu (2/10/2024) bahwa infanteri reguler dan unit lapis baja bergabung dalam operasi darat di Lebanon selatan, meningkatkan tekanan terhadap Hizbullah, saat Israel bersiap untuk membalas rentetan serangan rudal Iran.
Seperti diketahui, Iran melakukan serangan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat. Iran melepaskan ratusan rudal ke beberapa wilayah Israel, termasuk menargetkan markas intelejen Mossad. Serangan ini dilakukan sebagai serangan balasan serangkaian pembunuhan terhadap tokoh Hamas dan Hizbullah yang dilakukan Israel.
Media lokal Iran Tehran Times, menyebut ada 400 rudal dilepaskan dari Isfahan, Tabriz, Khoramabad, Karaj, dan Arak. Meski, Israel hanya menyebut sekitar 18 rudal yang dilancarkan Iran ke beberapa wilayah Israel selatan dan tengah.
Bukan Warga Israel yang Tewas Akibat Serangan Rudal Iran, tapi Justru 1 Penduduk Palestina
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa selama ini mereka sudah menahan diri tidak menyerang Israel. Negara zionis tersebut membunuh pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli.
Sirene berbunyi di seluruh Israel memperingatkan adanya serangan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebutkan bahwa rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke Israel.