Influencer Ini Ditangkap karena Gunakan Cerita Palsu untuk Dapatkan Simpati

Influencer Ini Ditangkap karena Gunakan Cerita Palsu untuk Dapatkan Simpati

Terkini | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 18:56
share

Seorang influencer asal Tiongkok dengan lebih dari satu juta pengikut, ditangkap karena memalsukan kisah hidupnya demi mendapat simpati publik. 

Wanita yang dikenal dengan nama Xiao itu menciptakan narasi dramatis tentang dirinya yang ditinggalkan oleh orangtua kandung, dan dibesarkan oleh seorang ibu angkat yang mengalami gangguan mental.

Kisah ini berhasil menarik perhatian dan simpati dari jutaan pengguna platform Kuaishou, yang merupakan aplikasi serupa TikTok di Tiongkok. Xiao mengklaim bahwa ibu angkatnya telah mengalami trauma mendalam setelah kehilangan anak kandungnya dalam kebakaran, seperti dilansir dari Scmp, Selasa (24/9/2024).

Ibu angkat tersebut digambarkan hidup dalam kondisi mental yang sangat terganggu, ditambah dengan ditinggalkannya oleh ayah angkat yang tak sanggup menghadapi tekanan hidup tersebut. 

Berkat cerita itu, Xiao tidak hanya mendapatkan simpati dalam bentuk komentar positif, tetapi juga bantuan finansial dari pengikutnya yang merasa tersentuh oleh kisah sedihnya.

Namun di balik layar, realitas ternyata jauh berbeda. Pihak berwenang akhirnya menyelidiki kisah Xiao dan menemukan bahwa ibu angkat yang diklaimnya sebenarnya adalah ibu kandungnya sendiri. Lebih mengejutkan lagi, ibu Xiao tidak menderita gangguan mental seperti yang sering digambarkan dalam video. 

Pada 4 September, Xiao bersama ibu kandungnya dan dua anggota timnya ditahan oleh polisi selama 10 hari karena dianggap membuat cerita palsu untuk keuntungan pribadi dan mengganggu ketertiban umum.

Kasus Xiao bukanlah yang pertama. Pada bulan Maret 2024, delapan orang yang terlibat dalam dua akun media sosial populer dijatuhi hukuman penjara setelah terbukti membuat iklan palsu saat menjual barang-barang secara online. 

Mereka berpura-pura menjadi petani miskin di pegunungan Sichuan dan berhasil memperoleh keuntungan sebesar 10 juta yuan atau sekira Rp21,5 miliar dari hasil manipulasi tersebut.

Kisah ini memicu kemarahan dan frustrasi di kalangan netizen. Banyak yang merasa tertipu dan berkomentar bahwa tindakan tersebut menunjukkan kurangnya etika. Beberapa menyatakan, “Dia tidak memiliki batasan etika dan harus dihukum berat,” sementara yang lain menyoroti dampak buruk dari manipulasi semacam ini terhadap kepercayaan publik.

Topik Menarik