Tak Peduli Hari Libur, Ratusan Mahasiswa di Pangandaran Tetap Demo Kawal Putusan MK

Tak Peduli Hari Libur, Ratusan Mahasiswa di Pangandaran Tetap Demo Kawal Putusan MK

Terkini | okezone | Sabtu, 24 Agustus 2024 - 19:39
share

PANGANDARAN - Hari libur tidak menghalangi niat mahasiswa untuk turun ke jalan menyampaikan aspirasinya. Ratusan mahasiswa Universitas Padjadjaran di Pangandaran, Jawa Barat, berunjuk rasa di depan gedung DPRD Pangandaran, Sabtu siang (24/8/2024). Mereka beraksi untuk mendukung pelaksanaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada

Massa mulai masuk ke kawasan gedung DPRD sekitar pukul 15:00 WIB. Aksi memanas, saat mahasiswa mencoba merangsek masuk gedung dengan menembus barisan apparat kepolisian. Semula mereka berniat mendobrak pintu gerbang gedung  Namun,  mereka mengurungkan niat tersebut karena menjaga semangat menjalankan aksi damai.

Massa sempat melakukan aksi bakar ban hingga menganggu lalu lintas. Warga tidak bisa melalui gedung DPRD dan terpaksa mengambil jalan memutasr.  Aksi ini membuat unjuk rasa memanas kembali. Aparat kepolisian menjaga ketat pelaksanaan aksi.  

Dalam aksi ini, massa menyuarakan sejumlah aspirasi, antara lain mengutuk dengan tegas segala usaha yang merusak semangat dan esensi reformasi,  serta melawan segala usaha yang meruntuhkan demokrasi. Massa meminta DPR dan KPU  memegang komitmen melaksanakan putusan MK tentang pilkada bisa pesta demokrasi berjalan dengan berkualitas. 

Di tengah aksi, sejumlah warga turut bergabung dan menyampaikan dukungannya terhadap sehaga upaya yang dilakukan untuk menjaga demokrasi. Salah seorang pengunjuk, Abimanyu Ksatria, mengajak seluruh pihak mengawal proses pembuatan PKPU yang didasarkan pada putusan MK tentang Pilkada karena sifatnya final dan mengikat. Masyarakat diminta tetap waspada, tidak lengah atas kemungkinan manuver politik yang membuat PKPU Pilkada yang saat ini sedang dibuat,  tidak sesuai. 

 

“Kita semua harus waspada, jangan sampai ada manuver politik yang diam diam membuat PKPU dibuat tidak sesuai dengan putusan MK. Ini sangat berbahaya bagi demokrasi. Bila itu terjadi, kami bersama rakyat akan turun ke jalan lagi, dengan massa yang sangat besar,” tegas Abimanyu. 

Mahasiswa mengakhiri unjuk rasa dengan aksi berjalan mundur. Menurut para mahasiswa, aksi ini merupakan symbol kekecewaan mereka terhadap pelaksanaan demokrasi yang dinilai mundur.

Topik Menarik