Tanpa Harus Drama, Ini 5 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Suka Membantah

Tanpa Harus Drama, Ini 5 Cara Menghadapi Anak Remaja yang Suka Membantah

Terkini | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 12:27
share

MENGHADAPI dan mengurus anak remaja yang suka membantah, sehingga memicu perdebatan hingga pertengkaran dengan ayah dan ibunya, memang menjadi tantangan bagi orang tua.

Konflik yang muncul akibat perbedaan pendapat dan emosi yang kuat bisa mengganggu komunikasi dan hubungan. Meski memang pertengkaran adalah hal yang umum di dalam dinamika hubungan orang tua dengan anak remaja.

Maka dari itu, ayah dan bunda sejatinya wajib tahu cara menghadapi anak remaja yang suka membantah, mengutip Times of India, Selasa (24/9/2024) inilah beberapa strategi efektifnya.

1. Dengarkan perspektif anak: Mendengarkan remaja dengan penuh perhatian tanpa menyela sangat penting. Hal ini memberi mereka ruang untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Validasi emosi anak, dengan mengakui sudut pandang mereka, meski pun Anda tidak setuju. Dengan menunjukkan minat dan empati, Anda menciptakan lingkungan di mana mereka merasa didengar dan dipahami.

2. Ajari anak cara tidak setuju dengan respect: Menetapkan batasan dan pedoman yang jelas dalam berkomunikasi, bisa membantu mengelola argumen secara konstruktif. Tekankan pentingnya menyampaikan pendapat tanpa menggunakan hinaan, kata-kata kasar atau teriakan.

Dengan demikian, Anda membantu mereka memahami bahwa perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, tetapi rasa saling menghormati tetap harus dijaga.

 

3. Ajari anak problem solving dengan damai: Bantu  anak remaja Anda bisa mengidentifikasi masalah mendasar yang menyebabkan pertengkaran dan mencari solusi bersama.

Dorong anak untuk  bisa fokus pada titik temu daripada menekankan perbedaan. Dengan cara ini, anak bisa belajar bertanggung jawab dalam menyelesaikan konflik dengan cara yang matang dan konstruktif.

4. Kelola emosi: Remaja sering menghadapi emosi yang intens, jadi penting untuk memberi anak alat untuk mengelola emosi tersebut. Dorong penggunaan teknik seperti bernapas dalam, meditasi, beristirahat, atau menulis jurnal sebelum membahas argumen.

Mencontohkan pengendalian diri selama perselisihan, disebut  juga dapat mengajarkan mereka bagaimana cara mengelola emosi dirinya.

5. Beri contoh langsung: Alias Anda sebagai orang tua, ayah atau ibu jangan hanya jago berteori dan memerintah. Sebagai orang dewasa, perilaku Anda selama pertengkaran sangat memengaruhi cara anak remaja Anda belajar mengelola konflik.

Tunjukkan langsung contoh komunikasi yang penuh rasa hormat dan kemauan untuk berkompromi dalam interaksi. Ini berfungsis sebagai model bagi anak dalam menghadapi perselisihan.

Topik Menarik