Ning Ita Sidak Dua Swalayan, Temukan Produk UMKM Berpotensi Mengandung Borak
MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Walikota Mojokerto Ika Puspitasari melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) di dua swalayan yakni Superindo dan Sanrio di Jalan Bayangkara, Kota Mojokerto. Sidak dilakukan Pemerintah Kota Mojokerto, karena tak mau kecolongan adanya makanan atau bahan makanan yang membahayakan masyarakat.
Utamanya menjelang Hari Raya Idul Fitri seringkali daya beli masyarakat meningkat. Pihaknya pun terus pelototi sejumlah produk mulai dari izin edar, kondisi kemasan, jumlah takaran hingga kesetabilan harga.
Ning Ita mengaku, hasil sidak yang dilakukan di dua toko ini menghasilkan beberapa temuan. Mulai dari kemasan susu yang penyok, kemasan gula yang rusak dan beberapa kemasan barang yang dianggap tak layak dijual.
"Tadi ada beberapa temuan, kemasan bahan makanan rusak, kemasan makanan penyok, terbuka, kita berikan saran kepada pengelola untuk dilakukan penarikan, karena itu berbahaya," ucap Ning Ita, Kamis (20/3/2025).
Selain itu, lanjut Ning Ita, ada beberapa makanan produk UMKM berupa krupuk rambak yang disinyalir memakai pengawet borak. Pemkot Mojokerto membawa beberapa sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium.
"Dari bahan makanan kita lakukan sampling dan uji atas kandungan borak dan formalin," lanjutnya.
Ning Ita membeber, ada tiga jenis makanan yang diduga terindikasi borak di atas takaran wajar. Artinya pengawet produk makanan itu melebihi batas maksimal sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.
"Ditemukan tiga produk makanan siap konsumsi yang terindikasi kandungan boraknya melebihi batas maksimal yang diperbolehkan dikonsumsi manusia," imbuhnya.
Pihaknya mengimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati saat berbelanja. Masyarakat harus faham, makanan yang aman dikonsumsi adalah yang memiliki izin edar, mulai dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga lisensi halal.
"Saya imbau kepada masyarakat menjelang idul fitri biasanya berbelanja untuk dikonsumsi sendiri maupun digunakan sebagai parcel dicek dengan hati-hati, terkait izin edar yang ada BPOM, ini harus dipastikan," tandasnya.
Sementara, Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto dr Farida Mariana menambahkan, sidak ini bertujuan untuk memastikan keamanan dari zat makanan yang beredar di masyarakat. Khususnya pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran.
Dari temuan tiga produk makanan yang terindikasi mengandung boraks, lanjut dia, akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Mojokerto untuk dilakukan pengujian.
“Ini masih terindikasi ya, nanti kita uji lab di Labskesda. Makanan langsung Ditarik, ada kemasan yang penyok (rusak) tadi lansung kita tarik juga, jadi tidak boleh didisplay,“ pungkasnya.