Menteri Imipas Tegaskan Bisnis Makanan di Lapas Jangan Dimonopoli Satu Orang
JAKARTA - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Jenderal HOR (Purn) Agus Andrianto menegaskan bahan makanan yang tersedia di lembaga pemasyarakatan (Lapas) harus datang dari pengusaha lokal. Program ini bakal dilaksanakan paling lambat 2026 mendatang.
“Untuk bahan makanan saya wanti-wanti betul paling lambat tahun depan ini harus dikelola oleh para pengusaha lokal,” kata Agus kepada wartawan di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (25/2/2025).
Program ini digagas agar tidak hanya satu pengusaha saja yang diuntungkan. Agus menyebut bahwa masih banyak pengusaha lokal di daerah masing-masing untuk mengelola bahan makanan.
“Jangan sampai orang di luar, misalnya Jakarta menguasai bahan makanan yang ada di Sumatera Utara atau di Jambi atau di Kalimantan, sementara di tempat juga ada pengusaha lokal yang mampu menyediakan bahan makanan untuk warga binaan dan tahanan yang ada di pemasyarakatan,” jelas dia.
Mantan Wakapolri ini juga meminta agar kantin di lapas dan rutan menyediakan harga yang lebih murah bagi warga binaannya. Ide ini, tambah dia, dilakukan untuk menyejahterakan koperasi hingga warga binaan di setiap lapas.
“Karena tujuan kita adalah kantin dikelola oleh koperasi karena tujuannya untuk menyejahterakan pegawai pemasyarakatan sekaligus juga kami harapkan harga yang ditetapkan oleh kantin tersebut harus betul-betul turun, tidak boleh lebih mahal dari kantin yang lalu,” tandasnya.