Makan Bergizi Gratis Diusulkan Pakai Dana Zakat, Ketum PBNU: Hati -Hati, yang Nerima Siapa Dulu Nih?

Makan Bergizi Gratis Diusulkan Pakai Dana Zakat, Ketum PBNU: Hati -Hati, yang Nerima Siapa Dulu Nih?

Nasional | okezone | Rabu, 15 Januari 2025 - 13:24
share

JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, usulan penggunaan dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dikaji kembali. Sebab, penggunaan dana zakat harus ekstra hati-hati jangan sampai salah, karena sudah ada kategori penerimanya dalam agama Islam.

"Zakat harus dikaji lagi yang nerima siapa dulu nih? Kalau dikhususkan untuk anak-anak miskin itu bisa. Kalau umum dan untuk semua orang, nah ini untuk zakat ini harus lebih hati-hati," katanya dikutip dari NU online, Rabu (15/1/2025).

Pernyataan Gus Yahya-sapaan KH Yahya Cholil Staquf, sekaligus menanggapi wacana yang dilontarkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Najamuddin yang menilai dana pemerintah belum mencukupi untuk menjalankan program unggulan pemerintahan Prabowo, yakni MBG.

Gus Yahya menekankan, bila hal tersebut direalisasikan, maka pemerintah perlu mengkaji secara serius yang menjadi target penerima manfaat dari lembaga ZIS (zakat, infaq, dan sedekah) yang dibuat menjadi program MBG. 

"Ini harus diterima oleh kelompok-kelompok spesifik yang di dalam wacana MBG sebagai asnaf yang menjadi target yang diperbolehkan menerima zakat," katanya.

Di sisi lain, Gus Yahya juga melihat potensi dana yang dapat digunakan untuk membiayai MBG. Menurutnya, infak dan sedekah memiliki aturan yang lebih longgar ketimbang penggunaan uang zakat.

Sebelumnya, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin mengusulkan agar warga bisa urunan untuk membantu anggaran program makan bergizi gratis. Usulan itu didasari lantaran takyat Indonesia dermawan dan suka menyumbang. Sebab, sulit untuk berlangsung jangka panjang apabila hanya mengandalkan APBN. 

"Saya melihat begini memang negara pasti di bawah Pak Prabowo, Mas Gibran ini betul-betul ingin, ya ingin program makan bergizi gratis ini maksimal. Hanya saja kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak, tentu tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa 14 Januari 2025.

 

DNA masyarakat Indonesia itu, menurutnya, dermawan dan suka bergotong royong. Sehingga, dengan kelebihan itu bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menyukseskan program MBG.

"Contoh, bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir, kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh," usul Sultan.

Dengan adanya partisipasi rakyat, ia menilai, pemerintah akan terbantu. Selain masyarakat, Sultan mengaku telah meminta bantuan pada duta besar negara lain agar dapat turut serta menyukseskan program makan bergizi gratis.

"Saya pun sudah menyampaikan dengan beberapa duta besar, saya sampaikan tolong dong kami punya negara ini, negara kami punya program andalan yang namanya makan bergizi gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi, nah ternyata kemarin juga kita senang Jepang sudah mulai ikut support kita," ucap Sultan.

"Saya mau mengatakan bahwa program makan bergizi gratis ini, kalaupun memang ini program andalan dari eksekutif atau pemerintah, tapi kami berharap dari parlemen melakukan semua fungsi yang ada, memastikan agar program ini juga betul-betul berjalan dengan maksimal. Bukan hanya dari anggaran APBN yang ada, karena pasti sangat terbatas," imbuhnya.

Topik Menarik