Megawati Soekarnoputri Raih Gelar Profesor Kehormatan dari Silk Road IUTCH Uzbekistan
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri kembali mendapat penghargaan di pentas global. Kali ini Megawati meraih gelar Profesor Kehormatan di Bidang Pariwisata dan Warisan Budaya dari Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) di Samarkand, Uzbekistan.
Anugerah itu diberikan atas kontribusi Megawati dalam mempromosikan pariwisata dan kebudayaan di kancah internasional. Anugerah tersebut diberikan Rektor Silk Road IUTCH Aziz Abduhakimov kepada Megawawi di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, Sabtu, 21 September 2024.
Ikut mendampingi Megawati dalam penerimaan gelar tersebut yakni, Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Waka BRIN) Prof Amarulla Octavian dan Prof Rokhmin Dahuri.
Baca juga: Megawati Raih Gelar Profesor, Rektor Unhan: Beliau Mampu Bawa Negara Lalui Masa Sulit
Dalam orasi ilmiahnya di hadapan sivitas akademika Universitas Silk Road Internasional yang mengambil tema “Jalan Kebudayaan dan Titik Temu Peradaban” Megawati menekankan pentingnya pendekatan berbasis kebudayaan di tengah kegagalan hukum internasional menyelesaikan berbagai konflik geopolitik yang semakin rumit.
“Jalan kebudayaan mengedepankan estetika, nilai-nilai kemanusiaan, dan cinta kasih yang dapat membuka ruang dialog baik di antara komunitas masyarakat maupun bangsa-bangsa,” ujar Ketua Umum PDIP ini dikutip Senin (23/9/2024).
Baca juga: Megawati Raih Gelar Profesor, Ini Harapan Dua Rektor Universitas di Aceh
Megawati mencontohkan kearifan lokal dari Bali yakni, Tri Hita Karana yang mengajarkan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia. “Ada juga tradisi di Jawa, Memayu Hayuning Bawana, bertujuan mengajak masyarakat untuk memperindah bumi dan menjaga keseimbangan ekosistem,” ucapnya.
Rektor Silk Road IUTCH Aziz Abduhakimov mengatakan, Megawati telah membuktikan diri sebagai pemimpin luar biasa yang juga dikenal karena keingintahuan intelektual, kerendahan hati, dan keterbukaan terhadap dialog.
“Pencapaian luar biasa Anda dalam membentuk identitas modern Indonesia dan kontribusi Anda terhadap hukum perdata, diplomasi, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan, telah membuat Anda sangat dihormati tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia,” katanya.
