Ketua Dewan Pakar Prabowo-Gibran: Gizi Susu Ikan Sama dengan Susu Sapi

Ketua Dewan Pakar Prabowo-Gibran: Gizi Susu Ikan Sama dengan Susu Sapi

Nasional | okezone | Rabu, 11 September 2024 - 22:27
share

JAKARTA -Susu ikan saat ini menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan. Karena susu ikan menjadi salah satu pilihan dalam program penyediaan makan siang gratis yang diusung Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Dewan Pakar Prabowo-Gibran , Burhanuddin Abdullah mengatakan bahwa secara gizi susu ikan tidak jauh berbeda dengan susu sapi.

"Itu ada penawaran tentang susu ikan itu dan saya kira secara gizi tidak akan jauh berbeda dengan susu sapi,"kata Burhanuddin kepada wartawan saat launching gerakan Muda Menyala, di Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

Adapun alasan lainnya, karena Indonesia memiliki laut yang dapat menghasilkan ikan yang cukup besar. Sementara susu sapi di Indonesia 75 persen masih impor.

"Susu ikan mempunyai keuntungan karena kita negara yang menghasilkan ikan yang cukup banyak. Sementara susu sapi kita masih impor hampir 75 persen,"ucapnya.

Sehingga, susu ikan dapat menjadi salah satu alternatif pengganti susu sapi untuk program makan siang gratis ke depan.

"Karena itu untuk sementara bisa dimungkinkan untuk diganti dengan susu ikan atau seperti yang sudah dikatakan oleh pak Prabowo diganti dengan telor,"tuturnya.

Sebagai informasi, Muda Menyala disebut sebagai program konkret dan inklusif, serta diharapkan dampaknya mampu terasa ke orang muda yang bermukim di Indonesia maupun di luar negeri.

Selain mengadakan bootcamp, forum, dan berbagai ajang pelatihan inklusif sesuai dengan prinsip talent pool untuk mempermudah penempatan talenta sesuai kompetensi.

Dengan demikian, di manapun organisasi atau lembaga yang menyerap talenta alumni Muda Menyala, diharapkan terjadi peningkatan keunggulan kolektif.

"Gerakan Muda Menyala ditargetkan tak hanya eksis selama masa pemerintahan Prabowo Gibran. Tim Muda Menyala telah menyusun peta jalan, hingga gerakan ini terus produktif hingga 100 tahun usia kemerdekaan Indonesia, yakni pada 2045,"ujar Komandan TKN Fanta M. Arief Rosyid Hasan.

Topik Menarik