Humor Gus Dur : Tinggalkan Istana Negara atas Perintah Lurah Gambir

Humor Gus Dur : Tinggalkan Istana Negara atas Perintah Lurah Gambir

Nasional | okezone | Rabu, 7 Agustus 2024 - 05:20
share

PRESIDEN keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus dikenal sosok humoris. Tokoh Nahdlatul Ulama ini kerap melempar guyon jenaka yang bisa membuat lawan bicara tertawa. Jokes ala Gus Dur tak hanya lucu, tapi penuh makna.

Sekali waktu, Gus Dur yang sudah mengundurkan diri dari Presiden memilih meninggalkan Istana Negara, Jakarta Pusat. Menariknya sebelum meninggalkan istana, Gus Dur minta surat perintah dari lurah Gambir.

Cerita ini ditulis dalam buku "Fatwa dan Canda Gus Dur" (2010) karya Maman Imanulhaq sperti dikutip dari laman NU Online.

Sebagaimana diketahui, pada 2001 Gus Dur didesak oleh Ketua MPR Amien Rais dan Ketua DPR Akbar Tandjung untuk lengser dari jabatan Ppresiden dan mengosongkan istana. Demi menghindari pertumpahan darah, Gus Dur pun mundur dari Presiden.

Dalam sebuah kesempatan, Gus Dur bercerita tentang perbincangan dengan Luhut Binsar Pandjaitan, yang kini menjabat sebagai Menko Maritim dan Investasi, tentang pelengserannya dari jabatan kepresidenan.

Kepada Luhut, Gus Dur bercerita tentang hukum dalam Islam yang mengatur bahwa seorang Muslim harus melawan, kalau perlu dengan kekerasan, jika diusir dari rumahnya.

Namun, karena tidak menginginkan ada kekerasan, Gus Dur meminta bantuan Luhut untuk mengurus surat pengosongan Istana Negara dari Kantor Kelurahan Gambir, wilayah di mana Istana Negara terletak.

Permintaan ini disampaikan karena pengosongan Istana Negara adalah kehendak pemerintah setempat yang sah, maka Gus Dur tak perlu melawan sama sekali, sehingga kewajiban mempertahankan rumah pun gugur. Gus Dur keluar dari Istana tanpa gejolak.

Dalam perbincangan dengan Maman Imanulhaq, Gus Dur tampaknya tidak menjadikan pelengserannya sebagai sebuah beban personal.

Ketika ditanya Maman kenapa harus membuat surat perintah dari Lurah Gambir untuk keluar Istana?

Gus Dur menjawab dengan guyonan.

"Supaya nanti ketika ditanya di hadapan Allah, kenapa kamu meninggalkan Istana Negara? Tinggal saya jawab monggo (silakan) ditanya saja ke Lurah Gambir, ujarnya.

Topik Menarik