Amien Rais Kaget dan Marah Muhammadiyah Terima Kelola Tambang, Usul Gelar Sidang Tanwir

Amien Rais Kaget dan Marah Muhammadiyah Terima Kelola Tambang, Usul Gelar Sidang Tanwir

Nasional | sindonews | Sabtu, 27 Juli 2024 - 09:55
share

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 1995-1998, Amien Rais kaget dan marah terhadap Muhammadiyah yang menerima tawaran untuk mengelola tambang. Hal ini ditegaskan Amien Rais di akun YouTube Amien Rais Official.

Amien Rais pun menyindir tegas dari pernyataan Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, terkait Muhammadiyah menerima pengelolaan tambang.

"Saya terhenyak kaget dan marah, membaca berita PP Muhammadiyah yang corongnya paling aktif saudara Anwar Abbas bahwa Muhammadiyah akhirnya menerima tawaran Jokowi yang tiga bulan lagi sudah akan lengser," kata Amien Rais dikutip SINDOnews di akun YouTube Amien Rais Official, Sabtu (27/7/2024).

Ketua MPR periode 1999-2004 ini menegaskan tawaran pengelolaan tambang batu bara tersebut merupakan awaran penuh racun dan bisa.

"Yang semula tawaran memperoleh izin pengelolaan tambang batubara itu, ibarat kail berbisa/beracun dijauhi oleh Muhammadiyah. Namun karena kepincut dengan keduniaan, akhirnya kail berbahaya itu ditelan oleh Muhammadiyah," tegasnya.

Baca juga: Ini Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Jatah Izin Tambang dari Jokowi

Namun kata Amien Rais, tawaran yang diterima Muhammadiyah ini masih bisa dimuntahkan Kembali. Dijelaskan Amien, bahwa argumen Anwar Abbas sebut Muhammadiyah akan menjadi pemain tambang yang tidak akan merusak lingkungan, itu sebuah celotehan yang menghina akal sehat.

"Mengapa? Pertambangan di mana saja pasti merusak lingkungan sampai tahapan menghancurkan lingkungan hidup yang tidak akan bisa dipulihkan Kembali. Apalagi dunia pertambangan itu dunia yang ganas, dan para pemainnya Sebagian adalah bandit-bandit tanpa moral," tegasnya.

Amien menegaskan, sebaiknya PP Muhammadiyah segera menggelar sidang tanwir. Jadi sidang tanwir adalah lembaga tertinggi setelah muktamar Muhammadiyah.

"Kalau muktamar itu terlalu berat dan terlalu pendek waktunya. Undang seluruh ketua dan ketua ortonom, saya yakin setelah sidang tanwir, akan dicabut kembali penerimaan Muhammadiyah terhadap pertambangan itu," tutupnya.

Topik Menarik