Siapa Sangka, Di Balik Mitos Rumah Genderuwo, Pohon Kepuh Ternyata Punya Segudang Manfaat
Bagi kamu yang sering mendengar pohon kepuh , mungkin tidak asing lagi tentang bagaimana pohon ini terkenal mistis atau angker. Pohon ini kerap dikaitkan dengan mitos sarang genderuwo.
Hal ini tidak terlepas dari perawakan batang dan cabang-cabang pohon yang besar dan tinggi yang membuat kesan horor pada pohon ini.
Namun, di balik mitos seramnya, tanaman kepuh yang termasuk kedalam golongan spesies Sterculia foetida, genus sterculia, famili malvaceae, ordo malvales, kelas magnoliopsida, dan divisi magnoliophyta atau angiospermae mempunyai segudang manfaat.
Dikutip dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) , secara morfologis, pohon kepuh mempunyai ciri-ciri berhabitus besar mampu tumbuh dengan ketinggian 40 meter, dan berakar banir dengan ukuran yang cukup tinggi.
Bagian kayunya yang bersifat ringan dan kasar memiliki kegunaan untuk dibuat perahu, peti mati, dan mebel. Daun tanamannya dapat dimanfaatkan sebagai obat demam, mencuci rambut, dan sebagai tapal untuk meringankan sakit pada kaki dan tangan yang terkilir ataupun patah tulang.
Kemudian, kulit buahnya yang tebal juga dapat dijadikan obat untuk penyakit kencing nanah dan obat pengusir rayap.
Lalu, tidak ketinggalan biji dari buah tanaman kepuh yang dikempa untuk diambil minyaknya ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti minyak lampu, minyak goreng atau sebagai bahan untuk membuat batik.
Walaupun, biji dari buah kepuh ini memiliki senyawa racun, tetapi biji kepuh juga memiliki khasiat sebagai obat dan bahan jamu dan mempunyai potensi untuk pembuatan bio diesel.