6 Amalan yang Dianjurkan di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
JAKARTA - Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah yakni setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya pada bulan. Dari seluruh hari dalam bulan Ramadhan, sepuluh malam terakhir memiliki keistimewaan tersendiri. Pada malam-malam ini, terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Oleh karena itu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan di waktu-waktu tersebut.
Berikut adalah enam amalan yang dianjurkan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
1. Menghidupkan 10 Malam Terakhir Sholat Malam
Menghidupkan malam Lailatul Qadar yang terdapat di sepuluh malam terakhir Ramadhan dilakukan dengan shalat malam. Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam-malam ini dan menganjurkan umatnya untuk melakukan hal yang sama.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
Sholat malam yang dapat dilakukan antara lain sholat tarawih, shlat tahajud, dan sholat witir.
2. Memperbanyak I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW selalu melakukan i’tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagai bentuk keseriusan dalam mencari malam Lailatul Qadar. Dalam hadits disebutkan:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ:- أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172).
3. Memperbanyak Membaca Alquran
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran, sehingga memperbanyak membaca, merenungkan, dan memahami Alquran di sepuluh malam terakhir sangat dianjurkan. Membaca Alquran tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga ketenangan hati dan peningkatan keimanan.
Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
4. Memperbanyak Dzikir dan Doa, Terutama Doa Lailatul Qadar
Di antara amalan yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak dzikir dan doa. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus yang dianjurkan di malam Lailatul Qadar:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Selain itu, perbanyaklah istighfar, tasbih, tahmid, dan takbir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan
Bersedekah di bulan Ramadhan, terutama di sepuluh malam terakhir, memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin meningkat saat bulan Ramadhan.
Dalam hadits disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ
“Adalah Rasulullah manusia yang paling dermawan. Beliau sangat dermawan jika bulan Ramadhan.” (HR. Al-Baihaqi)
Sedekah bisa berupa makanan, pakaian, uang, atau bantuan dalam bentuk apa pun kepada orang yang membutuhkan.
6. Memperbanyak Taubat dan Muhasabah Diri
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak taubat dan introspeksi diri. Sepuluh malam terakhir adalah kesempatan untuk meminta ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah lalu. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
Bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali perbuatan dosa, dan bertekad untuk tidak mengulanginya adalah bagian dari pembersihan diri agar mendapatkan keberkahan Ramadhan.
Sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa dan penuh keberkahan. Dengan melakukan enam amalan ini, kita dapat memaksimalkan ibadah dan berpeluang besar untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Wallahualam