BBWS Pemali Juana Semarang Perbaiki Tanggul Sungai Tuntang di Gubug Yang Longsor

BBWS Pemali Juana Semarang Perbaiki Tanggul Sungai Tuntang di Gubug Yang Longsor

Terkini | muria.inews.id | Minggu, 22 Desember 2024 - 17:10
share

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang perbaiki tanggul sungai Tuntang di Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Perbaikan tersebut dari keterangan yang diperoleh, Minggu (22/12/2024), setelah tanggung sungai tersebut longsor minggu lalu akibat gerusan air setelah di bagian atas hujan deras selama tiga hari.

BBWS Pemali Juana menurunkan satu alat berat ke lokasi tanggul yang longsor. Hal ini menyusul adanya surat dari pemerintah Desa Ringinharjo permohonan perbaikan tanggul.

"Alat berat dari BBWS Sabtu (21/12/24) sudah mulai melakukan perbaikan di lokasi tanggul yang longsor,” jelas Sekretaris Desa Ringinharjo Nur Iman kepada wartawan di lokasi tanggul.


Tanggul Sungai Tuntang di Desa Ringinharjo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan longsor sepanjang 20 meter dengan kedalaman 2 meter, Minggu (15/12/2024). (Istimewa)

Menurut Nur Iman mengenai tengat waktu pekerjaan perbaikan tanggul longsor mulai Sabtu hingga selesai atau sampai tanggul Sungai Tuntang kembali normal.

Pemerintah Desa Ringinharjo, lanjut Nur Iman mengapresiasi dan berterima kasih juga kepada anggota DPRD Grobogan H sholikin dari partai Nasdem yang turut berperan dalam perbaikan tanggul longsor.

"Pak Sholikin turun langsung ke lokasi dan menyerao aspirasi warga sehingga alat berat segera ke lokasi untuk melakukan perbaikan tanggul longsor," tambah Nur Iman.

Tanggul Sungai Tuntang longsor sepanjang 20 meter dan kedalaman 2 meter. Akibatnya pada Minggu (15/12/2024), tanggul yang semula memiliki lebar 3 meter tinggal 1-1,5 meter.

Longsor diduga karena hujan deras dari Selasa,Rabu,Kamis. Sehingga pada Jumat (13/12/2024) longsor sepanjang 20 meter dengan kedalaman dua meter.

Longsor tanggul Sungai Tuntang sebenarnya terjadi di tiga lokasi.Namun yang paling parah sepanjang 20 meter yang berdekatan dengan makam desa setempat. 

Menurut pemerintah desa setempat apabila tidak segera diperbaiki, maka ada ribuan hektare sawah di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demaik terancam banjir. (*)

Topik Menarik