Target Swasembada Garam 2027, Pemerintah Genjot Produksi di Indonesia Timur

Target Swasembada Garam 2027, Pemerintah Genjot Produksi di Indonesia Timur

Ekonomi | mojokerto.inews.id | Sabtu, 22 Maret 2025 - 08:20
share

PONOROGO, iNEWSMOJOKERTO.ID – Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada garam pada akhir tahun 2027. Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, menegaskan komitmen ini saat mengunjungi gudang Distributor Center PT Garam Area Madiun Raya di Kabupaten Ponorogo.

Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut, Indonesia seharusnya menjadi produsen garam terbesar di dunia. Namun, hingga kini, sebagian besar kebutuhan garam nasional masih bergantung pada impor.

Trenggono mengungkapkan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia harus mandiri dalam sektor pangan, termasuk produksi garam.

"Akhir 2027, seluruh kebutuhan garam—baik konsumsi, industri, maupun farmasi—harus dipenuhi dari dalam negeri," tegasnya saat berkunjung ke Distributor PT Garam di Ponorogo.

Untuk merealisasikan target tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan langkah strategis, di antaranya: Revitalisasi produksi garam rakyat, dan Pengembangan kawasan industri garam berskala besar di wilayah Indonesia Timur. 

Wilayah timur Indonesia dinilai ideal untuk pengembangan industri garam karena memiliki musim kemarau lebih panjang dan kualitas air laut yang sangat jernih.

"Air laut di sana sangat jernih, mirip dengan perairan Australia," kata Trenggono.

 

Sebagai perbandingan, Australia memiliki industri garam yang mampu memproduksi sekitar 7,5 juta ton per tahun, jauh melebihi kebutuhan domestiknya. Trenggono optimistis bahwa dalam dua tahun ke depan, Indonesia bisa mencapai swasembada garam dan mengurangi ketergantungan impor.

"Kita pasti mampu, setidaknya mendekati kapasitas produksi Australia," pungkasnya.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan infrastruktur yang memadai, swasembada garam pada 2027 bukan sekadar wacana. Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat industri garam nasional guna memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Topik Menarik