Rupiah Hari Ini Ditutup Merosot ke Rp16.567 per Dolar AS

Rupiah Hari Ini Ditutup Merosot ke Rp16.567 per Dolar AS

Ekonomi | inews | Senin, 24 Maret 2025 - 08:58
share

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 66 poin atau 0,40 persen ke level Rp16.567 per dolar AS. Hal ini sejalan dengan sentimen global dan domestik.

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pelemahan rupiah salah satunya dari pelaku pasar menilai potensi risiko dari tarif perdagangan AS yang akan datang.

"Sentimen pasar bersikap hati-hati menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump berencana untuk menerapkan pendekatan yang lebih selektif terhadap tarif timbal balik mulai 2 April," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (24/3/2025).

Alih-alih mengenakan tarif yang luas di seluruh industri, pemerintahan Trump diharapkan untuk fokus pada negara-negara dengan ketidakseimbangan perdagangan yang signifikan dengan AS, menurut laporan Wall Street Journal. 

Langkah-langkah baru tersebut dapat memengaruhi sekitar 15 persen negara dengan defisit yang terus-menerus, sebuah kelompok yang dilaporkan dijuluki.

Selain itu, Delegasi AS akan mencari kemajuan menuju gencatan senjata Laut Hitam dan penghentian kekerasan yang lebih luas dalam perang di Ukraina ketika bertemu untuk berunding dengan pejabat Rusia pada hari Senin, setelah berdiskusi dengan diplomat dari Ukraina pada hari Minggu.

Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menyatakan pada hari Senin bahwa bank sentral tetap berkomitmen untuk menaikkan suku bunga jika inflasi inti bergerak mendekati target 2 persen, terlepas dari potensi kerugian pada portofolio obligasi pemerintahnya.

Di sisi lain, data menunjukkan bahwa aktivitas pabrik Jepang menurun pada laju tercepat dalam setahun pada bulan Maret, dengan PMI manufaktur Bank Au Jibun turun menjadi 48,3 dari 49,0 pada bulan Februari.

Dari sentimen domestik, akibat banyaknya perusahan yang bangkrut, berimbas terhadap PHK besar-besaran membuat lebaran tahun ini masih dibayang-bayangi sentimen daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih sejak akhir tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, di 2024 data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024, yang ternyata berlanjut di dua bulan pertama 2025 ini.

Sebelumnya semua tahu bahwa, lebaran merupakan periode musiman yang selalu diharapkan oleh pelaku usaha untuk dapat meningkatkan bisnisnya, sekaligus momentum yang diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat.

Pasalnya, perputaran uang selama periode lebaran biasanya cenderung meningkat dibandingkan bulan-bulan biasa, seiring dengan naiknya aktivitas belanja masyarakat, perjalanan wisata, dan konsumsi barang serta jasa.

Bagi dunia usaha, Lebaran selalu menjadi salah satu pendorong penting bagi sektor ritel, pariwisata, akomodasi, makanan dan minuman, serta transportasi. Aktivitas mudik yang melibatkan ratusan juta masyarakat dari berbagai daerah biasanya memberikan efek berantai terhadap sektor-sektor tersebut.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah direntang Rp16.550-Rp16.620 per dolar AS.

Topik Menarik