Baznas Jatim Siap Optimalisasi Pengelolaan Pajak Dari ASN dan Non ASN
MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim siap mengoptimalisasi pengelolaan dana zakat. Baznas pun bakal menyasar para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Timur, juga mengembangkan potensi penerimaan zakat dari mitra pemerintah non ASN.
Hal itu diungkap Ketua Badan Baznas Jatim Ali Maschan Moesa kepada awak media disela kegiatan rapat koordinasi (Rakor) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Provinsi Jawa Timur tahun 2024, di Vanda Gardenia Hotel, Trawas, Rabu (4/12/2024)
Ali Maschan menjelaskan, potensi zakat infak di Jawa Timur mencapai Rp.110 miliar dalam setahun. Sementara untuk Baznas Jatim sendiri mematok target Rp.60 miliar.
Target tersebut sudah jauh lebih baik dari periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp.8 miliar. Baznas Jatim menegaskan para ASN di Jatim wajib menyalurkan zakat ke Baznas.
“Kalau pemerintah memang harus ke Baznas, intruksi presiden nomor 3 tahun 2012 kalau ASN (zakatnya) harus ke Baznas, dan jika zakat ke kami, maka bisa mengurangi pajak,” terangnya, Rabu (4/12/2024).
Menurut Ali Maschan, Baznas Jatim sudah dilakukan audit, baik secara syariah dari kementerian agama. Selain itu pengelolaan dana zakat juga dilakukan secara transparan.
“Bagi kami, uang masuk, segera uang keluar lebih bagus, tidak boleh ngendon terlalu lama,” tegasnya.
Dilanjutkan Ali Maschan, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan mitra non ASN dalam penerimaan zakat. Salah satu yang dibidik adalah kampus-kampus.
Beberapa kampus sudah terjalin kerjasama, seperti dengan Universitas Brawijaya Malang.
“Kita sudah mulai ke kampus-kampus, dari UB (Universitas Brawijaya) paling bagus, tiap bulan Rp 400 juta, kalau setor ke kami hari ini setor hari itu maka juga kembali 70 persen kampus, biasanya untuk anak-anak mahasiswa yang tidak mampu bayar UKT. Kita jelas aturannya,” tegasnya.
Selain kampus, instansi kepolisian juga sudah mengalihkan pembayaran zakat ke Baznas Jatim, salah satunya adalah Polda Jatim.
“Makanya ini Polda Jatim biasanya ke LAZ, tahun ini ke kami, pangdam ke kami semua,” imbuhnya.
Masih kata Ali Maschan, sejauh ini penerima zakat dari Baznas Jatim menyentuh banyak sektor, mulai dari anak yatim, fakir miskin, janda, para lansia, pelaku UMKM, hingga pemberian beasiswa untuk siswa SMA. Bahkan jika bulan puasa, ada 25 ribu anak yatim yang mendapatkan bantuan dari Baznas Jatim.
Khusus untuk pelaku UMKM, bantuan dari Baznas Jatim diharapkan tidak membuat mereka terjerat dengan bank titil maupun pinjaman online (pinjol).
“Dana kita untuk itu. Peningkatan UMKM, sekarang sudah uji coba Ngawi, Tulungagung dan Banyuwangi, 2 tahun terakhir itu ada yang bisa menyekolahkan anaknya hingga S2,” pungkasnya.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Jawa Timur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Budi Raharjo mengatakan, pihaknya memberikan dukungan terhadap Baznas Jatim melalui beberapa cara. Salah satunya dengan mengeluarkan regulasi yang mengatur untuk mengoptimalkan dan memberdayakan keberadaan Baznas agar lebih powerfull.
“Kedua, beberapa sarana yang dibantu Pemprov, bisa dalam bentuk gedung, kendaraan, untuk membantu mobilisasi dan mengelola manajemen dengan lebih baik,” terangnya.
Menurut Budi Raharjo, tantangannya Baznas Jatim maupun LAZ lainnya adalah transparansi. Transparansi itu penting agar memberikan rasa percaya dan memberikan manfaat.
“Pesaing dari Baznas jatim sudah banyak, tapi kami punya kelebihan yaitu potensi ASN dan mitra-mitra di luar ASN, itu potensinya bisa kita kembangkan. Itu salah satu bentuk dukungan dan kerjasama yang yang saling menguntungkan, untuk saling bersinergi,” pungkasnya.
Rapat koordinasi (Rakor) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Provinsi Jawa Timur tahun 2024 ini mengambil tema “Harmonisasi, Sinergi, Koordinasi serta Optimalisasi Pengelolaan Dana ZIS”. Rakor ini berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (4-5/12/2024).