Survei Pilkada Kuningan Dirilis, CIMM: Survei Bisa Salah Tapi Tak Boleh Bohong

Survei Pilkada Kuningan Dirilis, CIMM: Survei Bisa Salah Tapi Tak Boleh Bohong

Terkini | kuningan.inews.id | Selasa, 24 September 2024 - 21:30
share

KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Sekjen Centra Informasi Masyarakat Madani (CIMM), Syahrul Zaky mengungkapkan bahwa ketiga Calon Bupati di Kabupaten Kuningan, Jabar, masih memiliki peluang sama dalam pemilihan 27 November mendatang. Bahkan hampir 90 persen pemilih pemula disebut belum menentukan pilihan politik di Pilkada 2024.

Namun hasil survei sementara periode 29 Agustus - 4 September 2024, Paslon Dian-Tuti (Dirahmati) tercatat paling tinggi. Kemudian disusul Paslon Ridho-Kamdan (Ridhokan), dan terakhir Paslon Yanuar-Udin.

Paslon Dirahmati memiliki elektabilitas 31,50 persen dan popularitas 74,4 persen. Kemudian Paslon Ridhokan elektabilitas 27,80 persen dan popularitas 69,3 persen.

Terakhir Paslon Yanuar-Udin elektabilitas 24,90 persen dan popularitas 79,9 persen. Adapula yang belum punya pilihan mencapai 15,80 persen.

 

Sekjen CIMM Syahrul Zaky menyampaikan, survei dari CIMM tersebut mengambil jumlah responden sebanyak 2.395 orang. Yakni dengan Multi Stage Random Sampling menggunakan metode tatap muka, tingkat kepercayaan 95 dan persen margin of eror 2,6 persen.

"Berdasarkan hasil survei sementara, tercatat bahwa saat ini satu paslon yakni Dian-Tuti. Sebab menunjukkan pertumbuhan elektabilitas cukup tinggi, sementara Ridho-Kamdan dan Yanuar-Udin terlihat stagnan," ungkapnya, Selasa (24/9).

Menurut Zaky, stagnansi ini disebabkan oleh kurangnya pergerakan mesin partai dari calon yang bersangkutan.

"Dian dan Tuti tampaknya mendapat dukungan yang lebih aktif dari mesin partai mereka. Sementara Ridho dan Yanuar belum menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam hal elektabilitas," jelasnya.

Zaky juga menekankan pentingnya konteks waktu dalam survei yang dilakukan. "Survei ini bersifat sementara dan hasilnya bisa berubah menjelang pemilihan. Kami berencana melakukan tiga kali survei lagi untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat," tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa banyak masyarakat Kuningan menunjukan ketertarikan yang tinggi terhadap hasil survei. "Karena banyak yang ingin tahu siapa pemenangnya. Namun prinsipnya, survei bisa salah tapi tidak boleh bohong," ujarnya.

Dengan dinamika yang terus berkembang, para calon diharapkan dapat memaksimalkan strategi mereka untuk menarik dukungan lebih luas menjelang pemilihan yang semakin dekat.***

Topik Menarik