Banjir Rob dan Rusak Parah, Pasar Sayung Jadi Prioritas Revitalisasi
DEMAK, iNewsJoglosemar.id - Ketua Komisi B DPRD Demak, Tatiek Soelistijani, bersama sejumlah anggota dewan melakukan kunjungan kerja ke Pasar Sayung pada Senin (16/12/2024). Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi pasar yang dinilai tidak layak pakai serta sering terdampak banjir rob.
Dalam kunjungan tersebut, anggota Komisi B menemukan berbagai kerusakan yang disebabkan usia bangunan yang sudah tua serta dampak banjir yang kerap melanda. Tatiek menegaskan bahwa revitalisasi total harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar perbaikan kecil.
"Pasar Sayung adalah salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Kami ingin memastikan pemerintah mengambil langkah konkret untuk memperbaiki pasar ini demi kenyamanan pedagang dan pembeli," ujar Tatiek.
Ia juga menekankan pentingnya pendataan pedagang agar semua mendapat tempat yang layak setelah revitalisasi. Namun, ia mengakui bahwa ketersediaan lahan menjadi tantangan yang perlu perhatian serius.
Survei Papua Tengah: Willem Wandik-Aloysius Giyai Menang di 6 Kabupaten Menggunakan Sistem Noken
"Pasar tradisional adalah denyut nadi perekonomian masyarakat. Kami ingin revitalisasi ini tidak hanya memperbaiki bangunan tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pedagang serta kenyamanan pembeli," jelasnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM, Sunoto, menyambut baik langkah Komisi B DPRD Demak. Menurutnya, revitalisasi memang sudah sangat mendesak.
“Pasar Sayung saat ini membutuhkan renovasi total. Kami telah menyusun Detail Engineering Design (DED) dengan estimasi anggaran Rp43 miliar untuk bangunan utama, ditambah Rp5 miliar untuk pembangunan pasar sementara," ungkap Sunoto.
Ia menambahkan, pihaknya berupaya mencari solusi terbaik agar pedagang tetap dapat beraktivitas selama proses revitalisasi berlangsung.
Rencana revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran tanpa menimbulkan gejolak di kalangan pedagang.