Geger Ponpes UNIQ Nusantara Malang Usai Ceramah Bahasa Semut Abuya Ghufron

Geger Ponpes UNIQ Nusantara Malang Usai Ceramah Bahasa Semut Abuya Ghufron

Infografis | sindonews | Jum'at, 28 Juni 2024 - 11:19
share

Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ di Malang, Jawa Timur disorot imbas sejumlah video viral ceramah Abuya Ghufron yang mengaku bisa berbahasa semut dan Suryani.

Selain itu, pada video potongan-potongan yang diunggah di beberapa media sosial (medsos) itu dianggap menimbulkan kontroversi dari pernyataan Abuya Mama Ghufron ketika ceramah.

Baca juga: Bahasa Semut Abuya Ghufron Ulama Ponpes di Malang yang Tuai Kontroversi di Medsos

SINDOnews mencoba menelusuri Ponpes UNIQ Nusantara, Dampit, Malang, yang ada pada keterangan di video itu.

Lokasi ponpes ini berada tepat di pinggir Jalan Raya Turen-Dampit, tepatnya di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Ponpes asuhan dari KH Abdul Ghufron Al Bantani atau yang dikenal dengan Abuya Mama Ghufron ini sekilas dari luar jalan raya layaknya ponpes lainnya.

Memasuki area pesantren, tak ada perbedaan dengan bangunan di ponpes lainnya. Namun memang sekilas ponpes ini memiliki keunikan dengan bangunan masjid yang terbuat dari konstruksi bambu.

Baca juga: Semut Ternyata Punya Media Sosial seperti Manusia

Beberapa bangunan Ponpes juga cukup ikonik dengan dibangun dengan bambu-bambu, seperti gubug, yang digunakan tempat tinggal santri dan beberapa jamaah. Di area bangunan depan dekat masjid bertuliskan dengan bahasa Sunda.

Sedangkan di bangunan kantor pesantren terdapat tulisan dengan Bahasa Suryani. Tulisan Pondok Pesantren UNIQ merupakan arti dari tulisan bahasa Suryani itu.

Pengurus Ponpes UNIQ Nusantara Ubad Aminullah menjelaskan, bila UNIQ merupakan singkatan dari Ulin Nuril Islami Qoyyidi, yang artinya orang-orang yang mempunyai cahaya Islam yang kokoh.

Bahkan KH Abdul Ghufron Al Bantani atau yang dikenal dengan Abuya Ghufron itu pernah membalikan kata UNIQ menjadi QINU.

"Dibalik jadi Qoyyidul Islam Nahdlatul Ulama, kenapa saya sampaikan itu dulu. Karena memang ada penggiringan opini," ucap Ubad Aminullah, ditemui di Ponpes UNIQ Nusantara, Jumat (28/6/2024).

Ponpes ini sendiri berdiri pada 9 Januari 1999 di Jalan Petukangan Gang 9, Surabaya. Seiring berkembangnya waktu Ponpes ini akhirnya berkembang hingga memiliki 9 cabang, dengan 7 memiliki kelembagaan pendidikan dan dua merupakan kantor sekretariat untuk menampung jemaah.

"Di Malang ini kan memang cabang. Jadi sudah banyak cabangnya yang sudah ada lembaga pendidikan ada 7, kalau sama sekretariatnya 9, buat jamaah gitu. (Ponpesnya) Di Malang, Surabaya, Indramayu, Jakarta, Bandung, Lampung, Kalimantan, 7 sudah lembaga pendidikan, sudah ada santrinya, dua di Lamongan dan Demak, itu sekretariat saja, untuk agenda tahunan," paparnya.

Menurutnya, sistem pendidikan di Ponpes UNIQ Nusantara sama halnya dengan Ponpes lain yang memegang ajaran Nahdlatul Ulama (NU), termasuk pelajaran kirab kuning, dan beberapa ilmu tafsir lainnya.

Total ada 300 santri dan jemaah yang biasanya kerap mengikuti kajian ceramah di Ponpes ini.

"Ponpes kami memang pesantren unik, baik di pusat maupun cabang tetap agamis dan nasionalis, kalau kita tidak lepas dari kitab kuning yang biasa dikaji di Pesantren NU, mulai ilmu tafsir dan lain sebagainya," pungkasnya.

Sebelumnya, Ponpes UNIQ Nusantara menjadi perhatian usai ceramah Abuya Mama Ghufron, atau bernama asli Abdul Ghufron Al Bantani, disebut kontroversial.

Pada ceramahnya Abuya Mama Ghufron menyebut bisa berbahasa Suryani, berbahasa semut, hingga menjadi penjaga neraka.

Video itu disebut telah dipotong-potong oleh orang tak bertanggung jawab di media sosial. Potongan video itu merupakan ceramah dan kajian agama yang diadakan rutin di Ponpes UNIQ Nusantara, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Topik Menarik