Kenapa Lebaran Identik dengan Baju Baru? Pahami Maknanya di Sini

Kenapa Lebaran Identik dengan Baju Baru? Pahami Maknanya di Sini

Gaya Hidup | inews | Minggu, 30 Maret 2025 - 10:05
share

JAKARTA, iNews.id - Banyak orang bertanya, kenapa Lebaran identik dengan baju baru? Bukan sekadar budaya, tapi ada makna mendalam dari tradisi tersebut. 

Hari raya Idul Fitri sudah di depan mata. Persiapan demi persiapan dilakukan, termasuk menyediakan baju baru. Ya, tradisi beli baju baru ini sudah sangat melekat di Indonesia. 

Kenapa sih memangnya harus pakai baju baru di hari Lebaran? Apakah ada makna terselubung di balik tradisi ini? 

Kenapa Lebaran Identik dengan Baju Baru? 

Tradisi memakai baju baru saat Lebaran bukan hanya sekedar estetika, namun memiliki makna mendalam yang berawal dari ajaran agama dan budaya. 

Kebiasaan memakai baju baru saat Idul Fitri dipercayai berasal dari ajaran agama Islam. Jadi, Islam mengajarkan umatnya untuk tampil bersih dan rapi ketika beribadah. Islam juga menyebutkan, kebersihan merupakan sebagian dari iman. 

Rasulullah SAW juga menganjurkan bagi umat Muslim agar mengenakan pakaian terbaik saat beribadah dan di momen hari besar. 

Walau pada zaman Nabi Muhammad belum ada kebiasaan membeli baju baru, namun seluruh umat Muslim tetap berusaha memakai pakaian terbaik dan terbersih mereka sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri, setelah satu bulan penuh berpuasa. 

Namun seiring berjalannya waktu, tradisi ini terus berkembang dan berubah sesuai dengan budaya setempat. 

Pada era kesultanan Islam di Timur Tengah, jubah panjang dan gamis menjadi opsi yang paling banyak dipilih untuk dipakai saat Idul Fitri. Dan di Indonesia, pengaruh Islam dari Timur Tengah dan Gujarat membawa pakaian seperti baju koko dan sarung yang masih digunakan dan populer hingga sekarang. 

Masa kolonial, masyarakat Indonesia mulai mengambil pakaian bergaya Eropa yang lebih modern, namun busana tradisional seperti kebaya, kain batik dan beskap tetap digunakan sebagai simbol budaya di perayaan Idul Fitri. 

Sedangkan pada 1980 hingga 1990-an, pakaian Lebaran sudah dipengaruhi oleh trend fashion global. Di Indonesia pakaian Muslim seperti mukena, gamis, dan baju koko semakin banyak digunakan. Terutama dengan maraknya sinetron religi pada masa itu yang menampilkan pakaian khas Idul Fitri. 

Hingga saat ini baju Lebaran bukan hanya berdasarkan pakaian tradisional, berbagai designer ikut menciptakan koleksi busana Muslim yang elegan dan beragam. Seperti baju serambi atau satu set keluarga, warna pastel, dan bahan yang nyaman seperti kain katun dan linen menjadi trend yang paling banyak diminati. 

Hal ini membuktikan bahwa baju Lebaran bukan hanya sekadar trend, tetapi memiliki makna dan sejarah yang mendalam, seperti simbol kebersihan, ungkapan syukur, dan bentuk merayakan kemenangan Ramadhan. 

Itulah alasan kenapa Lebaran identik dengan baju baru. Walau tradisi baju Lebaran ini terus menerus berubah, namun maknanya tetap sama, yaitu melambangkan kebersihan, kebahagiaan, dan kebersamaan. 

Topik Menarik