Novi Vokalis Band Sukatani Dipecat Tanpa Diberikan Kesempatan Klarifikasi
Kasus pemecatan Novi, vokalis band Sukatani, dari pekerjaannya sebagai guru kini menjadi perbincangan luas. Pemutusan hubungan kerja ini disebut-sebut dilakukan tanpa adanya kesempatan klarifikasi, yang membuat banyak pihak mempertanyakan keputusan yayasan.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi @sukatani.band, Sukatani memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa ini. Dalam unggahan tersebut, band asal Purbalingga itu menegaskan bahwa pemecatan yang dialami Novi, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Twister Angel, terjadi secara sepihak.
“Di sisi lain, saat ini juga banyak sekali narasi-narasi yang simpang siur terkait dengan pemecatan sepihak yang dilakukan oleh pihak yayasan kepada vokalis Sukatani,“ kata Sukatani dikutip dari Instagram @sukatani.band, Minggu (2/3/2025).
“Kami meluruskan bahwa Twister Angel benar-benar diberhentikan (Pemutusan Hubungan Kerja) secara sepihak oleh yayasan tempatnya mengajar dengan alasan ‘Twister Angel termasuk salah satu personel Sukatani Band Punk’,” sambungnya.
Foto/Instagram @sukatani.bandLebih lanjut, mereka juga mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil tanpa adanya proses dialog atau kesempatan bagi Novi untuk memberikan penjelasan.
“Namun, pemecatan tersebut dilakukan tanpa memberikan ruang dan kesempatan bagi Twister Angel untuk dimintai keterangan,” jelasnya.
Yang lebih mengejutkan, dalam surat pemecatan yang diterima oleh Novi, tidak ada penjelasan rinci mengenai alasan mengapa keterlibatannya dalam band punk dianggap sebagai pelanggaran berat. Hal ini membuat banyak pihak mempertanyakan dasar hukum yang digunakan yayasan dalam mengambil keputusan tersebut.
“Bahkan, dalam surat pemecatan yang diterima, sama sekali tidak menjelaskan apakah keikutsertaan Twister Angel sebagai personel Sukatani sebagai pelanggaran berat,” bebernya.
Kasus ini memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama dari komunitas musik dan aktivis kebebasan berekspresi. Banyak yang menilai bahwa pemecatan ini tidak adil dan diskriminatif, mengingat tidak ada aturan yang secara spesifik melarang seorang pendidik untuk menjadi bagian dari sebuah band.
Dalam unggahan tersebut, Sukatani juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para penggemar dan komunitas musik terhadap mereka.
“Terima kasih untuk dukungan kawan-kawan di mana pun kalian berada. Sehingga membuat kami yakin, kami tidak sendiri,” ucapnya.
“Saat ini, kami menambah satu kekuatan baru dengan berjalan bersama LBH Semarang - YLBHI. Sampai jumpa di pentas-pentas berikutnya,” pungkasnya.