Anggota DPRD Kotim dari Partai Perindo Hendra Sia Dorong Potensi Perikanan untuk Sejahterakan Warga
KOTAWARINGIN TIMUR, iNews.id - Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dari Partai Perindo Hendra Sia meyakini sektor perikanan mampu turut menjadi penggerak pertumbuhan guna memacu kesejahteraan masyarakat. Sebab Kabupaten Kotim, Kalimantan Tengah dinilai memiliki potensi ekonomi yang masih bisa dimaksimalkan selain dari pertanian, khususnya subsektor perkebunan kelapa sawit.
“Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan kabupaten terluas di Kalteng dan memiliki andalan perkebunan kelapa sawit yang memberi pendapatan penting bagi daerah. Namun, kita perlu juga memberi perhatian pada sektor lain seperti perikanan yang juga potensial berkontribusi jadi penggerak pertumbuhan,” ujar Hendra Sia, Minggu (23/3/2025).
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotim, produksi ikan pada 2023 sebanyak 25.394,81 ton basah, terdiri atas perikanan laut 9.472,97 ton, perairan umum 4.781,39 ton dan budi daya 11.140,45 ton. Hasil ini melanjutkan tren kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Sementara itu, produksi perikanan darat juga terus meningkat menjadi sebesar 3.952,84 ton. Begitu pula produksi perikanan tangkap mengalami peningkatan cukup bagus dan tersebar di seluruh kecamatan. Tercatat perikanan tangkap mendominasi di 3 kecamatan di wilayah pesisir yakni Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Menurut Hendra Sia, secara umum potensi pertanian dan perikanan didukung dengan kondisi geografis berupa dataran rendah yang dikelilingi oleh sungai-sungai besar seperti Sungai Mentaya. Adapun nilai ekonomi produksi ikan bisa ditingkatkan dengan mendorong nilai tambah.
“Salah satu caranya ialah hilirisasi dengan menggerakkan UMKM dari tingkat rumah tangga. Konkretnya, keluarga-keluarga di sektor perikanan membuat produk olahan dari ikan seperti sambal ikan, kerupuk ikan, stik, hingga bakso ikan,” ujar Hendra yang merupakan anggota Komisi 2 DPRD Kotawaringin Timur bidang perekonomian.
Untuk diketahui, beragam jenis ikan laut yang ditangkap nelayan Kotawaringin Timur yaitu selar, kembung, tenggiri, tongkol, manyung, bawal hitam, bawal putih, talang-talang, kakap putih dan belanak. Berikutnya udang dogol, udang putih, udang windu, rajungan, cumi-cumi, kakap merah dan lain-lain.
Alumni Universitas PGRI Palangkaraya ini juga mendorong UMKM untuk menyematkan nilai-nilai lokal dalam produk olahan ikan. Pencantuman kata-kata 'khas Sampit', 'Asli Teluk Sampit[', 'Selera Khas Kotawaringin' menjadi contoh pelabelan produk untuk memikat konsumen.
“Saya yakin dengan sinergi, kolaborasi dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, inovasi-inovasi sektor perikanan laut dan darat ini dapat berkembang. Tujuannya, kita memaksimalkan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat,” ucapnya beberapa waktu lalu saat mengunjungi lokasi budi daya ikan di Desa Tumbang Puan, Kecamatan Telaga Antang, Kotawaringin Timur.
Hendra yang juga merupakan Ketua DPC Partai Perindo Kecamatan Parenggean ini mengungkapkan, pemerintah daerah juga perlu didorong turut mempromosikan produk olahan ikan dari UMKM dalam kegiatan-kegiatan seremonial, pameran rutin, dan turut menyerap produk dalam menu-menu kuliner yang disajikan di lingkup pemkab.
Begitu pula teknologi internet bisa memacu pemasaran melalui e-commerce dan sosial media.
“Edukasi berupa pelatihan produksi, pengemasan dan marketing bisa menjadi agenda dinas-dinas terkait untuk diberikan kepada UMKM pengolah hasil ikan,” ujar Hendra yang lahir di Sampit 45 tahun lalu ini.
Dari sisi hulu, dia mengapresiasi pemerintah kabupaten jika membangun atau menambah SPBU Nelayan untuk memudahkan tersedianya bahan bakar minyak. Serta, membangun pabrik es balok sehingga bisa memenuhi kebutuhan pengawetan ikan hasil tangkapan sebagai upaya memacu pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah.