Ramadan Runway 2025 Jadi Ajang Eksistensi Busana Muslim Tanah Air, 60 Jenama Terlibat
JAKARTA, iNews.id - Ramadan Runway 2025 menjadi salah satu referensi untuk mencari baju Lebaran. Acara ini juga menjadi ruang eksistensi brand lokal yang berfokus pada busana Muslim.
Ada 60 desainer dan jenama lokal yang terlibat di Ramadan Runway 2025. Ini menandakan pasar modest fashion di Indonesia terus bertumbuh dan diharapkan dapat membantu mendongkrak ekonomi bangsa.
Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode (APPMI) Poppy Dharsono menegaskan, pihaknya optimistis penyelenggaraan seperti Ramadan Runway ini dapat memberi potensi ekonomi dan mendorong UMKM fashion, terutama fashion Muslim agar dapat melebarkan jangkauannya.
"Kami selalu mendukung segala usaha pengembangan modest fashion Tanah Air. Tak hanya menjadi tuan rumah, tapi juga bisa mendunia dengan membawa karakteristik dan kekhasan sehingga mempunyai unique selling point di pasar global," kata Poppy Dharsono saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Poppy percaya, dengan hasil produksi desainer maupun jenama yang berfokus pada produk Muslim, Indonesia mampu bersaing di pasar dunia. Meski begitu, skill para desainer juga tetap harus terus diasah sehingga dunia semakin percaya.
"Kami di APPMI membuka jalan seluas-luasnya untuk para desainer muda yang mau mengembangkan potensinya dan ingin terus berkembang. Dengan acara ini, kami meyakini dapat menjadi salah satu ajang jenama atau desainer busana Muslim bisa melebarkan sayapnya," ungkap Poppy.
Sebagai informasi, pada opening ceremony Ramadan Runway 2025 yang diselenggarakan pada Jumat, 21 Maret 2025, hadir beberapa model senior membawakan koleksi desainer atau jenama yang terlibat di acara. Acara tahun ini mengusung tema 'Night in Egypt'.
Selain menghadirkan koleksi busana Muslim, ada juga kain wastra Nusantara sebagai representasi kekayaan Indonesia. Di acara ini Anda bisa menemukan songket, batik, maupun wastra lainnya yang berasal dari Palembang, Padang, maupun Pekalongan.