Gagal Bebaskan Sandera, Menhan Israel Ancam Caplok Gaza

Gagal Bebaskan Sandera, Menhan Israel Ancam Caplok Gaza

Terkini | inews | Sabtu, 22 Maret 2025 - 08:07
share

GAZA, iNews.id - Serangan Israel ke Jalur Gaza berlanjut, Sabtu (22/3/2025), atau hari keempat pasca-runtuhnya gencatan senjata dengan Hamas. Pasukan Israel juga telah memulai kembali serangan darat ke Gaza sejak Kamis lalu.

Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, menegaskan pasukannya akan mengintensifkan kampanye militer melawan Hamas serta menggunakan semua tekanan militer dan sipil, termasuk mengevakuasi paksa penduduk Gaza ke selatan.

Belum cukup, Katz mengancam akan menerapkan pengusiran warga Gaza ke luar wilayah, sebagaimana pernah diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Katz juga memerintahkan pasukannya untuk merebut lebih banyak wilayah di Gaza, mengevakuasi penduduk, serta memperluas zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza.

Dia juga mengancam bahwa Israel akan merebut tanah di Gaza sampai Hamas setuju untuk membebaskan semua sandera.

"Semakin Hamas bersikeras menolak untuk membebaskan para sandera, semakin banyak wilayah yang akan hilang, yang akan dicaplok Israel," kata Katz, seperti dilaporkan surat kabar The Jerusalem Post.

Pasukan darat Israel terus merangsek masuk ke Gaza, semenara jet-jet tempur dan drone Israel, melakukan pengeboman dan penembakan secara brutal tak pandang targetnya.  Lima orang, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di Distrik Tuffah, Kota Gaza, Gaza utara, pada Sabtu dini hari. Sementara dua orang, yakn seorang ibu dan putrinya, tewas akibat terkena tembakan tank di Abassan, dekat Khan Younis.

Jurnalis Al Jazeera, Hind Khoudary, pasukan Israel tidak memberi peringatan apa pun sebelum mengebom Beit Lahiya dan Rafah.

"Mereka tidak mengirim selebaran atau peringatan apa pun yang meminta penduduk untuk mengungsi dari daerah tersebut," kata Khoudary.

Israel membatalkan gencatan senjata yang sudah berlangsung hampir 2 bulan di Gaza sejak Selasa lalu dengan melancarkan pengeboman brutal. Lebih dari 600 penduduk Gaza, termasuk sekitar 200 anak-anak, tewas berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Topik Menarik