Keistimewaan Mushaf Nusantara, Perpaduan Seni Kaligrafi dan Warisan Budaya Indonesia

Keistimewaan Mushaf Nusantara, Perpaduan Seni Kaligrafi dan Warisan Budaya Indonesia

Terkini | inews | Rabu, 19 Maret 2025 - 17:07
share

JAKARTA, iNews.id - Proses penulisan Mushaf Nusantara secara serentak oleh 365 kaligrafer resmi dimulai, Rabu (19/3/2025). Penulisan berlangsung selama 10 jam dari pukul 08.00 hingga 18.00. 

Di Jakarta, penulisan dipusatkan di Auditorium HM Rasyidi, Gedung Kementerian Agama (Kemenag), dengan 35 kaligrafer dari wilayah Jakarta, Banten dan sekitarnya.

Peresmian penulisan Mushaf Nusantara ditandai penorehan titik pada basmalah di surat Alfatihah oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi, Kasubdit MTQ Kemenag Rijal Ahmad Rangkuty, dan Direktur Lembaga Kaligrafi Alquran (Lemka) Didin Sirojuddin AR. 

Pada peringatan Nuzulul Quran Kenegaraan Senin (17/3/2025) malam di Jakarta, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menorehkan titik pada basmalah, menandai soft launching penulisan Mushaf Nusantara.

Menurut Ahmad Zayadi, penulisan Mushaf Nusantara adalah bagian dari program layanan keagamaan berdampak oleh Kemenag.

“Ini juga bagian dari penguatan tradisi seni dan budaya, sekaligus memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Di negeri kita, posisi agama dan budaya tak bisa dipisahkan,” kata Zayadi.

Sementara Didin Sirojuddin mengungkapkan, Mushaf Nusantara memiliki sejumlah keistimewaan dibanding mushaf lain yang pernah ditulis seperti Mushaf Istiqlal dan Mushaf Sundawi.

“Mushaf Nusantara ditulis hanya dalam 10 jam, oleh 365 kaligrafer, dan serentak dari 30 provinsi di Indonesia. Ini pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Penulisan mushaf-mushaf lain butuh waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun seperti Mushaf Istiqlal, dan ditulis hanya oleh beberapa kaligrafer dan iluminator saja,” ujar Didin.

Menurut Didin, Mushaf Nusantara juga memiliki 106 corak iluminasi (hiasan pinggir mushaf), yang menggambarkan ragam warisan budaya lokal di 38 provinsi. Corak iluminasi pada Mushaf Nusantara menyimbolkan keanekaragaman Indonesia.

Tulisan pada Mushaf Nusantara menggunakan corak kaligrafi Naskhi, yang lazim digunakan pada tulisan mushaf di seluruh dunia. Didin menegaskan, meskipun ditulis oleh 365 kaligrafer, tetapi gaya tulisan Naskhi pada Mushaf Nusantara dipastikan seragam.

“Para penulis yang semuanya santri atau alumni Pesantren Kaligrafi Lemka Sukabumi, minimal pernah juara kaligrafi di tingkat provinsi. Sebagian mereka juara nasional, bahkan internasional,” ujar Didin.

Yayasan Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan dua piagam rekor pada program penulisan Mushaf Nusantara, yaitu mushaf dengan penulis terbanyak dan waktu tercepat, lalu mushaf dengan corak iluminasi nusantara terbanyak.

Topik Menarik