Pemerintah Ungkap Hambali Tak Bisa Diadili terkait Bom Bali: Kasusnya Kedaluwarsa
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah mengatakan Encep Nurjaman alias Hambali yang disebut-sebut sebagai otak teror Bom Bali 2002 sudah tak bisa diadili atas kasus tersebut. Sebab, kasus itu sudah kedaluwarsa.
"Kalau dihitung dari tahun 2002 sampai sekarang itu sudah 23 tahun. Berdasarkan hukum Indonesia, suatu kasus yang diancam dengan hukuman seumur hidup atau hukuman mati itu kedaluwarsa 18 tahun," kata Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Selasa (21/1/2025).
Meskipun demikian, kata Yusril, gerakan yang dilakukan Hambali bersifat internasional, berkelanjutan serta belum pernah diproses hukum. Oleh karena itu, dia menganggap pengadilan Indonesia tetap bisa mengadili Hambali meskipun tindakan kejahatannya dilakukan di luar teritori Indonesia.
"Karena kan walaupun dia tidak melakukan tindakan teror di dalam negeri tapi kan berlaku asas personal, bahwa kejahatan yang dilakukan oleh WNI meskipun dilakukan di luar teritori Indonesia itu tetap berlaku hukum Indonesia," kata dia.
Dia mengatakan Hambali sejauh ini ditahan di penjara militer Teluk Guantanamo, Amerika Serikat. Selama dua dekade ditahan di penjara itu, Hambali juga belum pernah diadili.
Yusril menyebut pemerintah sudah mencoba memulangkan Hambali hingga meminta Amerika Serikat untuk segera mengadili yang bersangkutan. Hanya saja, upaya tersebut belum berhasil.
Kini pemerintah bersama Polri, TNI hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah menggodok langkah hukum yang cocok terkait Hambali.
"Jadi jangan dianggap kita sudah ada keputusan untuk meminta dia kembali (ke Indonesia), itu belum sampai ke tingkat itu," tuturnya.