Siswa SMP dan SMA di Penjuru Israel Mogok Belajar, Desak Netanyahu Bebaskan Sandera di Gaza
TEL AVIV, iNews.id - Siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMP) di penjuru Israel melakukan aksi mogok belajar, Rabu (18/12/2024). Mereka memprotes kegagalan pemerintah mencapai kesepakatan dengan Hamas dalam memulangkan sandera di Jalur Gaza.
Stasiun televisi Israel Channel 12 melaporkan, puluhan ribu siswa dari sekitar 200 sekolah di berbagai kota Israel berpartisipasi dalam aksi mogok tersebut.
Surat kabar The Times of Israel melaporkan, aksi mogok di Kfar Hayarok, sebelah utara Tel Aviv, dihadiri oleh Einav Zangauker, ibu dari sandera Matan Zangauker.
Zangauker diperkirakan masih hidup. Hal itu diketahui dari video yang dirilis Hamas pada awal bulan ini, memperlihatkan pria 24 tahun itu beraktivitas di dalam tahanan.
Demonstrasi juga berlangsung di Ramat Gan, bagian timur Tel Aviv. Para siswa membentangkan spanduk bertuliskan: “Kami tidak akan belajar untuk hidup seperti ini” serta “Kami minta maaf Anda tidak berada di rumah”.
Pembicaraan gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung, dimediasi oleh Mesir dan Qatar. Ada sinyal positif dari pembicaraan yang tengah berlangsung di Doha dan Kairo tersebut.
Seorang sumber di kantor Netanyahu mengatakan kepada media Rusia RIA Novosti, ada kemungkinan kesepakatan gencatan senjata serta pembebasan sandera Israel akan dicapai dalam beberapa hari mendatang.
"Ada kemungkinan besar tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat tersebut.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pembicaraan gencatan senjata telah mencapai titik yang lebih dekat daripada sebelumnya.
Hamas juga menggambarkan perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung sebagai hal serius dan positif.
Kesepakatan sangat mungkin dicapai kecuali jika Israel membuat ulah dengan memberikan syarat baru secara tiba-tiba. Jika hal itu terjadi, mengindikasikan Israel tak punya keinginan untuk mengakhiri perang.