Partisipasi Pemilih di Pilkada Menurun, Wamendagri: Mungkin karena Jenuh
JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyoroti partisipasi pemilih di Pilkada 2024 yang disebut-sebut menurun. Dia menilai, ada kemungkinan masyarakat jenuh dengan politik.
Apalagi, Pemilu dan Pilkada 2024 digelar di tahun yang sama.
"Ya, mungkin juga ini dikarenakan ada kejenuhan antara pelaksanaan Pileg, Pilpres dengan Pilkada, terlalu berdekatan," ujar Bima di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Meski begitu, Bima Arya meminta publik menunggu data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara keseluruhan untuk melihat tingkat partisipasi pemilih.
"Memang di beberapa daerah terlihat sekali menunjukkan angka yang berbeda, yang lebih rendah," katanya.
Selain itu, menurunnya partisipasi pemilih juga bisa karena faktor-faktor lain. Seperti misalnya ketidaktahuan pemilih dengan pasangan calonnya.
Sebelumnya diberitakan, Pilkada Jakarta 2024 diwarnai dengan fenomena tingginya angka golput. Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengaku sempat memonitor partisipasi pemilih dalam pencoblosan Rabu (27/11/2024).
Dia melihat secara sekilas bahwa banyak yang tidak memilih di Pilkada Jakarta.
"Kalau memang sekilas kami monitoring kemarin memang tingkat partisipasi di angka 50-60 persennya," kata Wahyu di kantor KPUD Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Dia menegaskan, KPU Jakarta belum sepenuhnya mendapatkan data partisipasi pemilih. Saat ini proses rekapitulasi masih di tingkat kecamatan.