Harlah ke-9, JPPPM Perkuat Peran Ibu Nyai Sebagai Pendidik dan Penggerak Umat
SEMARANG, iNewsSemarang.id - Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubaligh (JPPPM) sukses menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-9 di Pondok Pesantren Darussalam, Gebugan, Ungaran, Semarang. Acara yang berlangsung selama dua hari sejak Sabtu-Minggu 30 November- 1 Desember 2024 ini menjadi ajang penguatan sinergi dan refleksi perjalanan organisasi yang telah berdiri kokoh selama hampir satu dekade.
Ketua Umum JPPPM, Hj Hannik Maftukhah Afif, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga atas dedikasi luar biasa para ibu nyai yang terus berkhidmat dipesantren maupun di tengah masyarakat.
Dia menegaskan pentingnya peran perempuan pesantren dalam mencetak generasi ulama yang beramal saleh (min jumlati al ulama ial amilinwa min jumlati al-ulama i assholihin).
"JPPPM hadir sebagai wadah untuk memperkuat visi kebangsaan, keumatan, dan keilmuan pesantren di berbagai daerah. Keberadaan kita bukan hanya untuk pesantren, tetapi untuk seluruh umat,” ujarnya.
Maftukhah juga menyampaikan, harlah JPPPM ke-9 tahun ini diadakan di masing-masing kabupaten dan provinsi dalam rangka mengukir jiwa militansi JPPPM di daerah.
"Selain itu, untuk memasyarakatkan JPPPM yang merupakan sebuah komunitas ahli ilmi pengasuh pesantren dan muballighoh untuk memperkuat visi misi ahli sunnah wal Jama'ah dalam memperjuangkan islam yang kaffah dan untuk memperkuat ukhwah islamiyah antar pengasuh pesantren muballighoh, Majelis Ta'lim,madrasah Diniyah," ungkapnya.
Harlah ini juga dihadiri KH. Taj Yasin Maimoen. Dalam kesempatan tersebut, ulama kharismatik yang biasa disapa Gus Yasin ini memberikan tausiyah inspiratif tentang perempuan teladan di zaman Rasulullah SAW.
Gus Yasin menggarisbawahi bahwa, kiprah perempuan seperti Sayyidah Khadijah dan Sayyidah Aisyah menjadi inspirasi bagi ibu nyai masa kini.
“Peran perempuan pesantren sangat strategis,bukan hanya sebagai pendidik di pesantren, tetapi juga sebagai motor penggerak ilmu dan dakwah dimasyarakat,” tuturnya.
Gus Yasin juga mendorong sinergi lebih erat antara JPPPM dengan pemerintah untuk menciptakan program-program yang membawa kemaslahatan bagi umat.
Peringatan Harlah ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk pimpinan pusat, pengurus daerah, dan delegasi dari pondok pesantren yang tersebar di berbagai daerah seperti JawaTengah, Mojokerto, Bekasi, Banten, Riau, dan Lampung.
Dalam pantauan di lapangan, para peserta harlah mengikuti berbagai rangkaian acara yang dirancang untuk memperkuat peran strategis JPPPM. Di antaranya, rapat pleno pimpinan pusat, bahtsul masail, dan seminarnasional.
Sebagai informasi, bahtsul masail menjadi ajang diskusi intelektual yang membahas berbagai persoalan keagamaan kontemporer, menghasilkan solusi yang berbasis syariah namun tetap relevan dengan tantangan zaman.
Di sisi lain, seminar nasional bertema Perempuan Pesantren dan Tantangan Era Digital menghadirkan pembicara-pembicara inspiratif yang memberikan wawasan mendalam tentang cara perempuan pesantren dapat beradaptasi dan berkontribusi di era modern.
Selain sebagai perayaan, harlah ke-9 ini dijadikan para peserta sebagai ruang untuk memperkuat sinergi antar perempuan pesantren dari berbagai penjuru Indonesia.