Survei Pilpres Amerika Sehari Jelang Pencoblosan, Trump Susul Kamala Harris
WASHINGTON, iNews.id - Pilpres Amerika Serikat 2024 digelar Selasa (5/11/2024) waktu setempat atau malam WIB. Hasil survei terbaru sebelum pilpres, capres Partai Republik Donald Trump mengungguli pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, secara nasional serta di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran sengit.
Namun selisih keunggulan Trump masih berada di area margin of error yakni plus-minus 3 persen, sehingga sulit untuk menentukan siapa kandidat yang lebih populer.
Data survei nasional pilpres Amerika oleh Real Clear Politics (RCP), Trump unggul 0,1 persen atas Harris. Sementara itu di Pennsylvania Trump unggul dengan selisih 0,3 persen, North Carolina 1,5 persen, Georgia 1,9 persen, Arizona 2,6 persen, dan Nevada 1 persen.
Sementara Harris unggul atas Trump di Wisconsin dengan selisih 0,3 persen dan Michigan 0,9 persen.
Data Election Lab Universitas Florida menyebutkan lebih dari 78 juta orang telah memberikan suara mereka lebih awal. Ini berarti kurang dari 100 juta lagi yang akan menggunakan hak suara mereka pada 5 November. Kamala Harris termasuk yang melakukan pemilihan awal, yakni melalui pos, pada Minggu (3/11/2024).
Selain menentukan siapa yang akan memenangkan kursi di Gedung Putih, para pemilih juga memutuskan komposisi DPR serta sepertiga Senat. Bagaimanapun posisi Kongres sangat penting bagi presiden terpilih nanti untuk memuluskan program-program mereka ke depan.
Saat ini, Partai Republik menguasai DPR, sementara Partai Demokrat menguasai Senat. Perebutan kursi Senat dalam pemilu kali ini akan berlangsung di Ohio, Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, Montana, Nevada, dan Arizona.
Bagi Trump, seorang pengusaha mantan bintang reality show televisi, pilpres kali ini menjadi kesempatan untuk membuktikan kepada AS, banyak orang di negara itu mendukung kebijakan kontrol yang ketat di perbatasan serta imigrasi, kebijakan keras terhadap perdagangan bebas demi proteksionisme ekonomi, serta skeptisisme atas kebijakan luar negeri.
Meski presiden ke-45 AS itu masih memperoleh dukungan kuat dari akar rumput Partai Republik, banyak pihak, termasuk kalangan elite partainya, tidak suka dengan gaya bombastisnya.
Sementara itu, Harris mewarisi banyak dukungan dari Partai Demokrat setelah Biden menarik diri dari pencalona pilpres AS 2024.
Sejak itu, Demokrat berhasil menggalang dukungan untuk Harris, meski ketegangan antara kubu sayap moderat dan progresif di internal partai masih ada, terutama atas konflik di Jalur Gaza.
Harris dalam kampanyenya berusaha menekankan komitmen pada isu-isu sosial, seperti aborsi dan mengecilkan isu-isu seperti imigran, yang biasanya dianggap sebagai titik lemah Demokrat.