Siapa Bisa Tandingi Luhut? Dipercaya 4 Presiden, Punya 24 Jabatan

Siapa Bisa Tandingi Luhut? Dipercaya 4 Presiden, Punya 24 Jabatan

Terkini | inews | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 07:22
share

JAKARTA, iNews.id - Siapa bisa menandingi Jenderal TNI (Hor) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan? Lulusan terbaik Akademi Militer 1970 ini menjadi pejabat negara di era empat presiden RI. Dalam kurun waktu tersebut, 24 jabatan dipercayakan kepadanya.

Terbaru, dua jabatan datang dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Luhut diberi mandat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional serta Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.

Pelantikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional dilakukan Presiden Prabowo di Istana Negara, Senin (21/10/2024), berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 139/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Sehari setelahnya atau Selasa (22/10/2024), giliran Luhut dilantik sebagai penasihat khusus.

"Mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan," bunyi Keppres Nomor 75 M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Staf Khusus Presiden, dikutip Jumat (25/10/2024).

Dua tugas anyar ini menambah panjang daftar jabatan sipil yang pernah dipegang Opung (panggilan akrab Luhut). Semasa Presiden Joko Widodo, anak didik Benny Moerdani ini bahkan menyandang 20 jabatan!

Tak dimungkiri Luhut memang orang kepercayaan Jokowi. Begitu banyaknya jabatan yang dipercayakan Jokowi itu sampai-sampai muncul joke julukan Luhut dari publik yaitu menteri segala urusan. 

Sejatinya menjadi pejabat pemerintahan bagi Luhut sudah dimulai dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Karier di kabinet resmi dimulai ketika Presiden Gus Dur berkuasa. Bagaimana perjalanannya?

Dari Tentara Menjadi Dubes Singapura

Lahir di Simargala, Silaen, Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada 28 September 1947, Luhut merintis karier sebagai prajurit TNI. Kecabangan infanteri Korps Komando Pasukan Khusus atau Kopassus menjadi kawah candradimuka baginya. 

Berbagai tugas dan jabatan melekat di pundaknya. Seiring zaman, sulung dari lima bersaudara ini pun menembus level perwira tinggi. Satu bintang emas menancap di pundaknya kala dipromosikan sebagai Wadanpussenif Kodiklatad pada 1995 sampai 1996.

Berturut-turut Luhut meraih pangkat mayor jenderal dengan menjabat Danpussenif Kodiklatad (1996–1997), kemudian sukses menggapai letnan jenderal saat ditunjuk sebagai Dankodiklatad (1997–1998). Sayangnya, karier militer itu berakhir lebih cepat.

Suatu hari utusan Presiden Habibie mendatanginya. Sang utusan memberitahukan bahwa Habibie menginginkan Luhut menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Singapura. 

“Saya terkejut dan menjawab, saya harus mendengar sendiri penunjukan itu dari Presiden pribadi,” kata Luhut sebagaimana dituliskan dalam akun Facebook miliknya, dikutip Jumat (25/10/2024).

Luhut akhirnya dipanggil ke Jakarta untuk menghadap Presiden. Disaksikan oleh Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto, Habibie mengungkapkan kemauannya tersebut. Mendengar itu, Luhut menyampaikan terima kasih. Namun dia butuh penegasan Presiden. “Saya ingin kepastian, apakah ini penugasan atau penawaran?” Tanya alumnus National Defense University Amerika Serikat ini.

Infografis Deretan Jabatan Luhut Binsar Pandjaitan Era Presiden Jokowi
Infografis Deretan Jabatan Luhut Binsar Pandjaitan Era Presiden Jokowi

Habibie pun menegaskan pernyataan tersebut sebagai perintah. Luhut lantas memberi hormat kepada Presiden dan menyatakan siap menjalankan penugasan tersebut. Penunjukan ini membawa konsekuensi besar bagi kariernya sebagai prajurit aktif. Dengan menjabat dubes yang merupakan jabatan sipil, Luhut pun mau tak mau harus meninggalkan TNI.

Menjabat dubes tak lama, hanya dalam kurun 1999-2000. Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menunjuknya sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Persatuan Nasional. Luhut menggantikan Jusuf Kalla yang dicopot.

“Pada 24 April 2000 Gus Dur mengambil keputusan yang memunculkan dinamika dalam koalisinya. Gus Dur memecat Jusuf Kalla, Menteri Perindustrian dan Perdagangan dari Partai Golkar dan Laksama Sukardi, menteri BUMN dari PDIP,” tulis Virdika Rizky Utama dalam buku ‘Menjerat Gus Dur’ (halaman 148).

Perjalanan Luhut sebagai menteri berakhir seiring lengsernya Gus Dur pada 2001. Pada 23 Juli, MPR resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri. Di era Mega, Luhut tak masuk kabinet. Begitu pula pada masa 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Luhut lebih dikenal sebagai pengusaha dengan gurita bisnisnya di Grup Toba. Kartunya kembali hidup di era Presiden Jokowi. Lulusan terbaik Kursus Komando 1971 ini bahkan menjadi aktor sentral di berbagai kebijakan Kabinet Kerja (Jokowi-JK) dan Kabinet Indonesia Maju (Jokowi-Ma’ruf Amin).

Daftar Lengkap Jabatan Luhut selama 4 Presiden:

1. Presiden BJ Habibie (1 jabatan)
- Duta Besar RI untuk Singapura.

2. Presiden KH Abdurrahman Wahid (1)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

3. Presiden Jokowi (20)
- Kepala Staf Kepresidenan.
- Menko Polhukam.
- Menko Marves.
- Plt Menteri ESDM.
- Plt Menteri Perhubungan .
- Plt Menteri Kelautan dan Perikanan.
- Ketua Dewan Sumber Daya Air (SDA) Nasional.
- Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 .
- Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
- Ketua Tim Gernas BBI.
- Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional.
- Wakil Ketua KPCPEN dan Koordinator PPKM Jawa-Bali.
- Ketua Tim Nasional P3DN.
- Ketua Panitia Nasional IMF-World Bank 2018.
- Ketua Pengarah Satgas Sawit.
- Ketua Satgasus Percepatan Realisasi Investasi di IKN.
- Koordinator Penanganan Polusi di Jakarta.
- Penanggung Jawab Substansi KTT AIS Forum 2023.
- Ketua Pengarah Tim Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
- Koordinator Investasi Apple di IKN.

4. Presiden Prabowo Subianto (2)
- Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
- Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan.

Topik Menarik