5 Negara Pemasok Senjata Israel, Amerika Juara

5 Negara Pemasok Senjata Israel, Amerika Juara

Terkini | inews | Minggu, 20 Oktober 2024 - 20:17
share

JAKARTA, iNews.id - Negara-negara pemasok senjata Israel penting disimak di tengah perang di Jalur Gaza yang memakan banyak korban warga sipil. Isu ini menjadi perhatian serius sepekan terakhir setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel karena digunakan untuk membantai warga Gaza.

Macron pada pertengahan Oktober lalu menegaskan satu-satunya cara untuk menghentikan perang di Gaza adalah menghentikan pengiriman senjata ke Israel.

"Prancis telah menyerukan diakhirinya ekspor senjata yang digunakan di zona pertempuran ini. Para pemimpin lain telah melakukan hal yang sama. Kita semua tahu bahwa ini adalah satu-satunya cara yang dapat menghentikan (pertempuran) hari ini," kata Macron.

Data Kementerian Kesehatan Gaza mengungkap, serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan 42.603 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Selain itu 99.795 lainnya luka. 

Beberapa negara Barat sekutu utama Israel lainnya telah mengancam Israel akan membatasi ekspor, namun sejauh ini tak ada langkah konkret. Amerika Serikat masih menjadi pemasok terbesar senjata Israel, meskipun digunakan untuk membantai warga Gaza.

Gedung Putih menegaskan tak akan menghentikan pengiriman senjata. Soal untuk apa penggunaannya oleh Israel, AS tak ikut campur.

5 negara yang memasok senjata ke Israel:

1. Amerika Serikat

Data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mengungkap, AS menyumbang 69 persen dari total impor senjata konvensional Israel pada periode 2019 hingga 2023.

Bukan hanya itu AS juga memberi bantuan militer tahunan ke Israel sebesar 3,8 miliar dolar AS sekitar Rp59 triliun, sesuai dengan perjanjian 10 tahun. Tujuan dari perjanjian itu untuk membuat Israel lebih unggul dalam persenjataan dibandingkan negara-negara lain di kawasan.

Dana itu digunakan untuk membeli jet tempur F-35 Joint Strike Fighters, pesawat siluman yang disebut-sebut paling canggih yang pernah dibuat. 

Berdasarkan data hingga April 2024, Israel telah memesan 75 unit unit F-35 dan menerima lebih dari 30 di antaranya. Israel bahkan menjadi negara pertama selain AS yang menerima F-35 serta yang pertama menggunakannya dalam pertempuran.

Selain itu dana tersebut juga digunakan untuk program rudal pertahanan, termasuk sistem Iron Dome, Arrow, dan David's Sling.

Bantuan AS untuk Israel terus ditambah sejak perang 7 Oktober.  Sejak serangan rudal Iran pada 1 Oktober 2024, AS juga mengirim sistem pertahanan THAAD. 

Juru Bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan atas arahan Presiden Joe Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin menyetujui pengerahan baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) dan personel militer ke Israel untuk membantu memperkuat pertahanan udara negara Yahudi tersebut.

THAAD akan melengkapi sistem pertahanan udara terpadu Israel dari yang sudah ada seperti Iron Dome, David's Sling, dan Arrow.

2. Jerman

Jerman merupakan eksportir senjata terbesar kedua ke Israel berdasarkan data SIPRI. Negara itu menyumbang 30 persen dari total impor senjata untuk periode 2019 hingga 2023. 

Penjualan senjata Jerman ke Israel bernilai 326,5 juta euro atau sekitar Rp5,6 triliun pada 2023, naik 10 kali lipat dibandingkan pada 2022. Sebagian besar lisensi ekspor tersebut diberikan setelah perang 7 Oktober. 

Pemerintah Jerman pada Januari lalu menjelaskan, penjualan tersebut meliputi peralatan militer senilai 306,4 juta euro dan senjata perang senilai 20,1 juta euro. 

Penjualan tersebut meliputi 3.000 senjata anti-tank portabel dan 500.000 butir amunisi untuk senjata api otomatis atau semi-otomatis. 

3. Italia

Italia merupkan eksportir senjata terbesar ketiga ke Israel, meski hanya menyumbang 0,9 persen dari total impor pada periode 2019 hingga 2023. Impor tersebut mencakup helikopter dan artileri angkatan laut.

Data biro statistik nasional Italia ISTAT mengungkap, penjualan senjata dan amunisi ke Israel berjumlah 13,7 juta euro pada 2023.

Sekitar 2,1 juta euro ekspor disetujui antara Oktober dan Desember 2023. Anehnya, pemerintah Italia menjamin telah memblokir ekspor berdasarkan undang-undang (UU) yang melarang penjualan senjata ke negara-negara yang sedang berperang atau dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).

Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengatakan pada Maret lalu, negaranya menghormati kontrak yang sudah dibuat.

4. Inggris

Ekspor produk militer Inggris ke Israel relatif kecil, yakni hanya 42 juta poundsterling atau Rp856 miliar pada 2022.

Campaign Against Arms Trade (CAAT) menyatakan, sejak 2008, Inggris telah memberikan lisensi ekspor senjata ke Israel senilai total 574 juta poundsterling. Sebagian besar dari lisensi tersebut untuk komponen pesawat tempur buatan AS. 

Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak, mengklaim negaranya memberlakukan izin ekspor sangat hati-hati seraya menegaskan Israel harus bertindak sesuai dengan hukum humaniter internasional. 

Negara itu juga akan membuat penilaian yang akan memberi saran tentang risiko pelanggaran hukum internasional oleh Israel sejak awal 2024.

Meski demikian seorang sumber pejabat senior pemerintah menegaskan Inggris tak akan memberlakukan embargo senjata kepada Israel.

5. Kanada

Pemerintah Kanada menjual senjata ke Israel senilai 21,3 juta dolar Kanada atau sekitar Rp244 miliar pada 2022. Mesko demikian pemerintah pada Januari lalu menangguhkan izin eksor baru untuk senjata sampai memastikan senjata mereka digunakan sesuai dengan hukum Kanada.

Topik Menarik